ABN NasDem dan Harapan Pemuda Aceh
Oleh: Iskandar, S.Pd,
Mahasiswa ABN Utusan Aceh
Sebuah Kebanggaan yang sangat berharga dalam hidup saya bisa mewakili Provinsi Aceh untuk berada bersama para pemuda dari berbagai pelosok yang cinta terhadap tanah air.
Saya berangkat bersama 14 pemuda terpilih dari Aceh lainnya dengan harapan yang sangat besar, yakni untuk belajar bagaimana menjaga keutuhan Negara ini dan bisa mendidik pemuda-pemuda Aceh lainnya dalam menjaga ideologi bangsa ini.
Berkat motivasi kaka-kaka senior di DPW Partai NasDem Aceh saya bisa berkumpul dengan dengan para pemuda pembela pancasila se Nusantara di Kampus Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem.
Tepat pukul 22.20 WITA saya bersama 14 teman lainnya mendarat di Banda Soekarno Hatta langsung menuju ke Kampus ABN yang beralamat di Pancoran Timur Jakarta Selatan.
Di pintu masuk kami dicegat pihak keamanan (Security), memeriksa semua barang-barang bawaan, setelah dipastikan tidak ada yang mencurigakan dengan santun Security mempersilahkan kami menuju ke Barak penginapan.
Rasa senang bertambah semangat ketika melihat fasilitas fasilitas yang disediakan Kampus ABN, kami seolah berada di hotel bintang 5, bukan tempat pendidikan.
Hari-hari berikutnya kami lalui dengan status observasi atau masa orientasi calon mahasiswa dengan dibekali latihan PBB maupun senam kebugaran dengan menggunakan seragam training khusus, PDH Dan PDL sebagai seragam belajar di Aula maupun ruang kelas.
Hari-hari kami lalui dengan berkenalan dan berkumpul bersama teman-teman lainnya dari seluruh penjuru Indonesia serta berbagi pengalaman, kami mendapat informasi Presiden Jokowi bersama inisiator Surya Paloh akan meresmikan kampus ABN dan mengisi kuliah umum.
Akhirnya, waktu yang kami tunggu pun tiba saya dan 500 Mahasiswa lainnya tidak sabar menunggu untuk menatap muka dan bertemu sang inisiator serta orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Pada Minggu 16 Juli 2017 saya menatap langsung bapak presiden, mendengar orasi Jokowi dan Surya Paloh semangat motivasi kami di ABN bertambah itulah orasi terbaik yang pernah kami dengar serta menguatkan tekat kami untuk berada di barisan terdepan membela pancasila.
Sehari pasca peresmian Kampus ABN bermacam isu dihembuskan oleh bani hoax melalui media sosial dengan tuduhan kami dilatih di sini untuk menjadi militer tandingan. Kami dilatih ala militer untuk memecah belahkan bangsa ini.
Mereka panik dengan kehadiran kami dengan memposting gambar-gambar Ala Tentara Nasional Indonesia (TNI), kami dikatakan sebagai Militer tandingan yang dibentuk oleh Surya Paloh. Tapi sukurlah, fitnah seperti itu tidak menyurutkan langkah kami untuk berada dibarisan depan pembela Pancasila.
Kami jauh-jauh dari ujung pulau Sumatera yaitu propinsi Aceh yang selama 30 Tahun berperang menuntut merdeka tetap semangat menjalani pendidikan di kampus ABN, pendidikan selama kami ikuti sungguh luar biasa yang kami dapatkan dari sini.
Dulu dibenak kami Aceh Merdeka harga mati, namun setelah perdamaian dan kembali kepangkuan ibu Pertiwi menjadi NKRI harga mati kedaulatan bangsa harus kita jaga dan bela bersama-sama, dengan segala resiko dan fitnah kami dari Aceh siap membela keutuhan Negara Republik Indonesia.
Kami ingin menghilangkan image bahwa pemuda Aceh tidak menghargai Pancasila serta ingin membuktikan bahwa pemuda Aceh cinta NKRI, kami ingin berdiri sejajar dengan para pemuda lain di Nusantara dalam membela tanah air.
Salam takzim kami peserta dari Aceh kepada sang inisiator ABN serta Bapak Restorasi Indonesia H. Surya Paloh putra Aceh yang beridiologi nasionalis dan peduli nasib bangsa ini.(*)