Pentingnya Nasionalisme dan Patriotisme
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (8 Agustus): Nasionalisme dan Patriotisme penting untuk ditanamkan ke seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan ancaman ideology yang bertentangan dengan Pancasila.
Hal demikian disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani di depan ratusan mahasiswa Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, di Kampus ABN, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (08/08).
"Perang Ideologi adalah tantangan Bangsa ini ke depan, maka perlu penanaman paham Nasionalisme dan Patriotisme kepada seluruh masyarakat Indonesia," ujar Puan Maharani saat menyampaikan materi kuliah umum tentang Nasionalisme dan Patriotisme di Kampus ABN NasDem, Gedung Ki Hajar Dewantara Jln. Pancoran Timur II, Jakarta Selatan, (08/08).
Lebih jauh Puan juga menyampaikan, Nasionalisme dan Patriotisme merupakan ideologi yang memandang kebudayaan, dan identitas negara sebagai sebuah yang terpenting dan patut dipertahankan. "Nasionalisme dan Patriotisme itu saya sebutkan sebagai rasa Gotong Royong, yang artinya Persaudaraan dan Kebersamaan yang menjadi kesimpulan dari Pancasila, jadi wujud dari gotong royong adalah bagian dari kesadaran kita sebagai masyarakat yang memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme terhadap bangsa," ujar Puan.
Namun dalam perjalanannya, semangat Nasionalisme dan Patriotisme ini mulai memudar. Hal ini terbukti dari kesadaran masyarakat Indonesia yang masih merasa kurang percaya diri terhadap apa yang ia miliki, harusnya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme harus berbangga hati dan menghargai potensi-potensi yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri.
"Kita terkadang memandang orang lain lebih baik dari kita, tapi sebenarnya kita lebih baik dari mereka, dan ini sangat dipengaruhi oleh pikiran kita terhadap diri sendiri," lanjut Puan.
Ditambahkan Puan, oleh karena itu menguatkan kembali jiwa Nasionalisme dan Patriotisme perlu dilakukan.
“Seperti yang dikumandangkan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno pada tahun 1957 dalam gagasan Revolusi Mental, yang saat ini sedang diteruskan oleh Presiden Joko Widodo," ujar Puasn.
Dalam kuliah umumnya, Puan Maharani menyampaikan, bahwa peran pemuda sangat diharapkan untuk membangun paham Nasionalisme dan Patriotisme di Indonesia, sebab pemuda adalah bagian dari masa depan bangsa yang menjadi calon-calon pemimpin bangsa ke depan untuk meneruskan cita-cita leluhur bangsa Indonesia.
"Pemuda sangat berperan aktif, untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, sadari lah bahwa anda hadir untuk rakyat," tegas Puan.
Diharapkan Puan, pemuda-pemuda mahasiswa ABN NasDem ke depan akan menjadi pemimpin yang memiliki karakter dan akhlak mulia, yang menyadari arti kehadirannya untuk melayani masyarakat.
"Suatu saat anda akan menjadi pemimpin ke depan, ingatlah arti kehadiran kalian walaupun umur kalian masih muda sebab, menjadi seorang pemimpin tidak dibatasi oleh umur," ujar Puan Maharani.
Sementara itu, Yusadar Waruwu, S.Pd. salah seorang Mahasiswa Koordinator ABN NasDem Wilayah Sumatera Utara sekaligus Ketua DPC Partai NasDem Kecamatan Somolo-Molo, Kabupaten Nias menyatakan, bahwa kedatangan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Ibu Puan Maharani memberikan mata kuliah umum di ABN NasDem merupakan momentum yang sangat diharapkan oleh generasi muda terutama Mahasiswa ABN yang sedang disiapkan menjadi seorang pemimpin yang berkualitas, memiliki karakter dan akhlak mulia serta memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme yang tinggi terhadap bangsa dan negara.
"Ini merupakan momentum yang sangat kami harapkan sebagai Mahasiswa ABN untuk menjadi orang-orang yang mampu menempatkan diri sebagai pemimpin yang berpotensi, memiliki karakter dan akhlak mulia serta memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme terhadap bangsa dan Negara," pungkas Yusadar Waruwu.(*)