Jaga Suhu Politik Jangan Terlampau Panas
SEMARANG (9 Oktober): Presiden Joko Widodo berharap suhu politik naik tidak terlampau tinggi menjelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019. Presiden memerintahkan kepolisian untuk menjadi ujung tombak meredam potensi mencuatnya suhu politik tersebut.
"Suhu politik boleh naik, tapi sedikit saja menjadi hangat. Jangan terlalu panas jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019," kata Presiden saat memberikan pengarahan di depan para Kapolda dan Kapolres saat Apel Kasatwil 2017 di Akpol Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/10).
Menurut Presiden, pengalaman empat kali mengikuti kontestasi politik, menunjukkan suhu politik akan menghangat, terutama mendekati masa kampanye. Dengan meningkatnya suhu politik, Presiden meminta agar kepolisian benar-benar melakukan persiapan untuk memetakan potensi gesekan yang mungkin terjadi.
"Politik ya seperti itu, yang benar bisa jadi tidak benar dan yang tidak benar semakin tidak benar," tambahnya.
Mengantisipasi gesekan, lanjut Presiden,harus dipetakan secara detil sumber-sumber yang diperkirakan akan memprovokasi, siapa akan melakukan apa, sehingga intelijen memiliki data lengkap dan mencari berbagai alternatif solusi untuk memecahkan.
Kunci mengatasi berbagai persoalan dalam konstestasi politik, menurut Presiden, adalah netralitas dan soliditas TNI dan Polri.
Setelah memberikan pengarahan di Akpol, Presiden menghadiri acara penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di SMA Negeri 1 Semarang.
Presiden juga menyerahkan secara simbolis 7000 sertifikat hak atas tanah untuk rakyat di Lapangan Simpang Lima Semarang.*