Surya Paloh Menaruh Harapan Besar pada Jokowi
MAKASSAR (30 Maret) : Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menaruh harapan besar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait proses kemajuan bangsa.
Surya mengemukahan itu saat bersilaturahim dengan para tokoh masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat (29/3) malam.
"Indonesia hari ini di bawah kepemimpinan Jokowi mulai mengarah dari sebagian apa yang saya harapkan," ungkap Surya.
Di hadapan para tokoh Sulsel yang hadir, Surya menceritakan bagaimana keakrabannya dengan Presiden Jokowi yang terjalin secara personal. Surya mengaku pernah bercerita kepada Jokowi bahwa pada 20 tahun yang lalu dia sempat berkeinginan menjadi Presiden layaknya Jokowi.
"Kini ambisi tersebut sudah tidak ada lagi. Saya sangat bersyukur Indonesia punya Jokowi. Saya punya komitmen personal dengan dia. Jokowi telah merebut hati saya dan saya menyayangi dia. Saya ingin dia kembali menjabat Presiden," paparnya.
Surya mengatakan, di antara para calon presiden yang ada, Jokowi merupakan sosok capres terbaik. Dukungan yang ia berikan melalui NasDem diharapkan mampu berkontribusi untuk membantu Jokowi membawa Indonesia lebih maju.
"Saya tidak berharap banyak kecuali Indonesia bergerak ke depan. NasDem akan mengawal pemerintahan ke depan jika bangsa Indonesia masih mempercayai Jokowi. Saya besar di negri ini, untuk membalasnya saya bertanggung jawab memastikan negeri ini maju dan tidak boleh mundur ke belakang," pungkasnya.
Narasi mundur ke belakang yang dikatakan Surya ialah bangsa yang saat ini masih suka membahas isu-isu kecil yang tidak memberi dampak positif kepada kemajuan pembangunan. Isu-isu tersebut antara lain ialah isu yang menilai satu agama paling benar sehingga tidak perlu menghormati perbedaan agama lain.
"Itu bukan Indonesia. Kita harusnya sekarang menggunakan klasifikasi yang ada untuk membuat Indonesia maju," paparnya.
Surya berharap, pertemuan silaturahim dirinya dengan para tokoh Sulsel mampu membangunkan kesadaran Indonesia yang sesungguhnya. Indonesia yang tidak terhalang dengan segala perbedaan suku dan agama untuk membangun bangsa.
"Hidup bukan untuk diri sendiri. Saya bertekad untuk memberikan makna dalam setiap tarikan nafas hidup saya untuk mensyukuri arti kehidupan yang saya miliki," pungkasnya. (Uta)