Keluarga Harus Jadi Tempat Penguatan Disiplin Protokol Kesehatan
JAKARTA (16 Oktober): Pemanfaatan momentum penegakan disiplin protokol kesehatan harus terus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di masyarakat hingga lingkungan keluarga.
"Peringatan Hari Cuci Tangan se Dunia pada 15 Oktober ini diharapkan menjadi momentum peningkatkan disiplin menjalankan protokol kesehatan di tengah masyarakat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Kamis (15/10).
Mencuci tangan yang merupakan bagian dari protokol kesehatan, menurut Lestari, bisa didorong menjadi kebiasaan dalam keseharian masyarakat, lewat pemanfaatan momentum sejumlah kegiatan.
Apalagi, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, di sejumlah kota mulai terdeteksi ada peningkatan penyebaran Covid-19 klaster keluarga.
Di Kota Bogor, Jawa Barat, menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya, klaster penyebaran Covid-19 terbanyak adalah klaster keluarga. Di wilayah itu saat ini tercatat 277 keluarga terpapar Covid-19, kata Bima dalam kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis (15/10), dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan se Dunia.
Selain itu, jelas Rerie, tren peningkatan klaster keluarga di Kota Tangerang dan Bekasi, juga sudah terlihat sejak pertengahan September lalu.
Terciptanya klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga, menurut Rerie yang juga anggota DPR RI dari NasDem itu, disebabkan ketidakdisiplinan anggota keluarga dalam penerapan protokol kesehatan.
Legislator Partai NasDem itu menegaskan, kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Menurut dia, seharusnya lingkungan keluarga adalah tempat penguatan disiplin menjalankan protokol kesehatan hingga menjadi kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari.
Melihat kenyataan tersebut, wakil rakyat dari dapil Jawa Tengah II (Demak, Kudus, Jepara) itu mengajak, para pemangku kepentingan dalam pengendalian penyebaran Covid-19 di setiap daerah segera melakukan upaya edukasi yang masif hingga lingkungan keluarga.
Bagaimana kebiasaan hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak dan menggunakan masker, menurut Rerie, harus menjadi kebiasaan baru yang diterapkan di lingkungan keluarga.
Pemanfaatan secara maksimal sejumlah komunitas dan jajaran birokrasi di daerah, tambah Rerie, harus dilakukan agar kesadaran dan pemahaman anggota keluarga terhadap pentingnya disiplin menjalanlan protokol kesehatan segera terwujud.*