Kader NasDem Sukses Bawa Pupuk Batubara Sukabumi ke Industri Pertanian Amerika Serikat
SUKABUMI (9 Februari): Ketua Dewan Pakar NasDem Kabupaten Sukabumi, H. Ayep Zaki memiliki peran signifikan dalam mengantarkan pupuk batubara karya anak bangsa untuk masuk ke pasar industri pertanian Amerika Serikat. Sebanyak 14 ton pupuk batu bara karya R. Umar Hasan Saputra itu resmi diekspor ke Amerika Serikat, Rabu (9/2).
Acara pelepasan ekspor pupuk batubara tersebut berlangsung di Gedung Utama Sentris Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dan turut dihadiri Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami beserta jajaran serta tokoh masyarakat Kabupaten Sukabumi.
Ayep Zaki yang juga pendiri Forum Komunikasi Doa Bagsa (FKDB) itu menjelaskan, pupuk batubara merupakan solusi bagi pertanian dunia lantaran punya kelebihan dalam peningkatan kualitas tanaman. Pupuk tersebut menurut dia bahkan telah diakui secara paten di Indonesia dan Amerika melalui United States Patent and Trademark Office (USPTO) pada 16 Juni 2020 lalu.
“Saya katakan hari ini kita sedang membangun atau membuat sejarah, artinya hari ini Sukabumi sudah global di bidang pupuk. Semangat saya ini adalah semangat kebangsaan, semangat saya ini adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat Sukabumi melalui peningkatan produktivitas di sektor pertanian,” kata H. Ayep Zaki.
Tokoh Pemberdayaan UMKM Indonesia asal Kabupaten Sukabumi itu memang dikenal konsisten dalam memperjuangkan peningkatan pertanian Indonesia di berbagai sektor. Kali ini pihaknya mencatatkan sejarah dengan melakukan ekspor perdana produk pupuk batubara Indonesia ke Amerika.
Ayep Zaki menjelaskan, sedikitnya ada tiga unsur untuk menciptakan kedaulatan pangan nasioanal yang terus dia perjuangkan secara kolaboratif bersama berbagai pihak, diantaranya menjadi off taker kedelai lokal hasil budidaya para petani yang kerap mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil pertaniannya.
Pihaknya pun telah menandatangani MOU dengan Kementerian Pertanian RI, dan diberikan kepercayaan serta tanggung jawab besar untuk melakukan budidaya kedelai secara mandiri di Kabupaten Sukabumi seluas 25.000 hektare guna menjamin adanya peningkatan pendapatan para petani setempat.
“Selanjutnya yang kedua yaitu terjaminnya bibit yang tersertifikasi, dan yang ketiga yaitu terjaminnya pupuk yang berkualitas melalui pupuk batubara ini. Jika ketiga itu saya kuasai saya yakin kedaulatan pangan di Indonesia akan terwujud,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami menyampaikan apresiasi yang luar biasa karena di tengah pandemi covid-19, Kabupaten Sukabumi dapat menjadi pusat pembuatan pupuk batubara dan berhasil ekspor ke Amerika.
“Kabupaten Sukabumi memiliki tambang batubara di Kecamatan Simpenan, mudah-mudahan dengan adanya teknologi pupuk batubara ini, potensi batubara di Kecamatan Simpenan bisa dimanfaatkan. Semoga ekspor ini menjadi satu keyakinan dan dianugerahi oleh Allah SWT, bahwa potensi pupuk yang ada di Sukabumi bisa mensejahterakan masyarakat Kabupaten Sukabumi,” kata dia.
Sementara itu, R. Umar Hasan Saputra menyampaikan, sampai saat ini pupuk tersebut aplikasinya pada berbagai tanaman terus dicoba di Amerika dan hasilnya sangat positif. Diantaranya dilakukan riset ilmiah secara mendalam pada tanaman jagung dan kedelai yang saat ini sedang dilakukan oleh tim peneliti di Purdue University.
Pria yang akrab disapa Saputra itu pun tak dapat menyembunyikan rasa syukur yang luar biasa karena hari ini dapat membuat sejarah dengan melakukan ekspor pupuk batubara ke Amerika Serikat, yang mana dalam proses mencapai ini tidak mudah.
“Harapan saya dengan terciptanya pupuk batubara ini semoga dapat menghidupkan kembali bumi dari matinya, artinya pupuk ini harus digunakan dalam memperbaiki lahan rusak, sehingga pemanfaatan lahan untuk pertanian menjadi maksimal,” tutup dia.
(WH)