Fokus Janji Politik: Strategi Ayep dan Bobby di Tengah Efisiensi APBD Kota Sukabumi
JAKARTA (21 Februari): Pelantikan serentak 481 pasangan kepala daerah hasil Pilkada 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi momen bersejarah, termasuk bagi pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki – Bobby Maulana.
Usai dilantik, Ayep Zaki menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan kebijakan efisiensi anggaran sebagaimana diatur dalam Inpres No.1/ 2025 yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo.
“Pola efisiensi akan dijalankan dengan memperkuat sistem manajemen keuangan. Manakala sistem keuangan Pemkot Sukabumi kuat, maka akan punya dampak positif pada semua sektor, termasuk kesejahteraan,” ujar Ayep.
Langkah awal yang akan dilakukan oleh Ayep dan Bobby adalah memperkuat sektor keuangan daerah agar tetap stabil meskipun ada kebijakan efisiensi.
“Kami akan memastikan bahwa efisiensi ini tidak berdampak negatif dalam jangka panjang. Pada 2025 mungkin ada penyesuaian, tapi pada 2026 kami punya strategi agar keuangan daerah semakin kuat, besar, dan sehat,” jelasnya.
Salah satu strategi utama adalah membenahi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda).
“Kami akan memastikan aset-aset daerah bisa dikelola dengan baik, sehat, dan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Sukabumi,” tambahnya.
Ayep menegaskan bahwa kunci keberhasilan sebuah kota terletak pada kekuatan ekonomi dan pengelolaan asetnya.
“Pemerintah kota harus kuat, besar, dan sehat. Besar asetnya, besar kekayaannya, dan itu tugas kami sebagai pemimpin untuk menciptakannya bersama seluruh ASN di Pemkot Sukabumi,” ujarnya.
Lebih jauh pihaknya akan fokus pada program-program prioritas yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh warga Sukabumi. Dalam tempo 2-3 tahun, keduanya mengajak semua pihak untuk bersinergi bersama-sama mengupayakan Sukabumi menjadi kota yang lebih mandiri dan maju.
Selain itu, di tengah keterbatasan wilayah Kota Sukabumi, Ayep menyadari perlunya inovasi dalam pembangunan.
“Setelah diskusi dengan beberapa wali kota lain, hampir semua kota menghadapi masalah yang sama: keterbatasan wilayah. Oleh karena itu, ke depan, Kota Sukabumi sangat memerlukan perluasan wilayah agar lebih leluasa dalam pengembangan ekonomi dan infrastruktur,” jelasnya.
(WH/*)