Ayep Zaki Targetkan Sukabumi Jadi Kota Terbaik di Indonesia

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (15 April): Dalam senyap namun penuh determinasi, H. Ayep Zaki mengubah wajah kepemimpinan di Kota Sukabumi. Sebagai kader kebanggaan Partai NasDem, Ayep tampil bukan hanya sebagai seorang wali kota, tetapi juga sebagai pelayan masyarakat sejati, tanpa beban kepentingan partai, tanpa intervensi, dan tanpa suara-suara pembisik yang biasa mendikte arah kebijakan seorang kepala daerah.

Dalam tayangan podcast Orator di kanal YouTube NasDem DPR RI, Ayep membeberkan strateginya membangun Kota Sukabumi dengan penuh ketulusan dan semangat restorasi yang menjadi semangat Partai NasDem.

“Jadi, NasDem memberikan ruang yang sebebas-bebasnya bagi saya memanage Kota Sukabumi menjadi yang terbaik. Sekarang staf saya murni adalah seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), bukan tim sukses, juga bukan dari partai politik,” tegas Ayep.

Kebebasan yang diberikan Partai NasDem justru dimaknai Ayep sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan.

“Kalaupun Partai itu ada di belakang saya memberikan masukan-masukan tapi dia tidak terjun secara teknis. Partai NasDem, khususnya NasDem Jawa Barat, memberi ruang yang seluas-luasnya, sebebas-bebasnya untuk saya berkreasi,” tambah dia.

Dengan ruang seluas itu, Ayep merasa bisa menyalurkan ilmunya secara optimal demi membangun kota. Targetnya jelas, dalam sepuluh tahun, Kota Sukabumi harus masuk jajaran terbaik di Indonesia.

“Menjadi yang terbaik dengan angka kemiskinannya paling rendah nanti, kemudian toleransinya juga masuk lima besar, tata kelola kebersihannya juga paling tidak masuk lima besar, dan penerangannya kalau bisa nomor satu,” kata dia.

Ayep membawa visi yang unik namun relevan, yaitu IMAN yang merupakan akronim dari Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis. Sebuah formula yang merefleksikan karakter kepemimpinan dan arah pembangunan Kota Sukabumi.

Diakui, jalan Ayep Zaki menuju kursi wali kota cukup terjal. Dia harus menghadapi dua petahana, yakni wali kota petahana dan mantan wali kota yang juga menjabat sebagai anggota Komisi II DPR RI.

Pada Mei, elektabilitasnya hanya berada di peringkat ketiga. Tapi dari situlah semangatnya bangkit.

“Karena saya tahu di survei ini kalah, maka saya harus menang. Beda waktu Pileg (Pemilu Legislatif), saya masuk tiga besar dari enam (kursi). Saya terlena, saya kalah. Teori itulah yang saya balik, karena kalah inilah maka harus menang,” terang Ayep.

Ayep terus gas pol. Hingga pada 14 November, dia melesat ke posisi pertama. Duet Ayep Zaki – Bobby Maulana memperoleh 78.257 suara atau 44,90%, dan menang mutlak berkat dukungan masyarakat Kota Sukabumi.

Ayep juga membawa satu komitmen pribadi yang jarang terdengar dari pemimpin daerah, yaitu tidak akan korupsi dan tidak akan melakukan pungli (pungutan liar). Komitmen ini bukan sekadar janji, tapi dijalankan dengan konsistensi, hingga menjadi narasi yang dipercaya masyarakat.

“Saya membikin satu pernyataan untuk diri saya bahwa saya berkomitmen tidak akan korupsi dan pungli. Tidak akan mengecewakan dan itu dituangkan dalam satu komitmen. Itu yang sering saya ucapkan sampai sekarang, tidak korupsi dan tidak pungli,” ujarnya.

Adapun, beberapa program unggulan Ayep langsung menyasar kehidupan sehari-hari warga dan menyentuh akar rumput. Misalnya, Dana Abadi untuk masyarakat, kenaikan 100% gaji RT/RW, gaji untuk marbot (orang yang menjaga dan merawat masjid),
linmas (perlindungan masyarakat), dan guru mengaji yang sebelumnya tidak pernah digaji. Begitupun dengan peningkatan peran Posyandu.

Ayep menyebut dirinya menikmati jabatan yang diembannya. Ia tiba di kantor sebelum pukul 07.00, bahkan ketika pegawai lain belum datang. Kini, kebiasaan itu menular, para staf mulai mengikuti irama kerja pemimpinnya.

Fenomena Ayep Zaki bukan hanya dalam memimpin. Dia juga sedang menanamkan warisan bahwa politik bisa dijalankan dengan cara bersih, partisipatif, dan penuh cinta kepada kota yang dipimpin.

“Qadarullah Allah menakdirkan saya menjadi pemimpin di Kota Sukabumi dan sekarang saya harus membuktikan apa yang diharapkan oleh masyarakat,”ujar dia.

(WH/*/AS)

Add Comment