Fauzan Khalid: Pendidikan adalah Investasi untuk Masa Depan Bangsa
MATARAM (23 Oktober): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Fauzan Khalid, mengajak para orangtua untuk berjuang bagi pendidikan anak-anak. Menurutnya, pendidikan sangat penting untuk membuka peluang, serta menjadi bekal bagi masa depan anak bangsa.
“Bagi orangtua, jangan pernah mengatakan saya tidak mampu menyekolahkan anak. Yakinlah selalu ada jalan untuk mendapatkan rezeki biaya sekolah anak. Kita harus berusaha untuk meraih cita-cita,” kata Fauzan saat bertemu jemaah Masjid Nurul Huda, di Kelurahan Mandalika, Sandubaya, Mataram, NTB, Rabu (22/10/2025).
Fauzan menekankan, pendidikan anak harus menjadi prioritas para orangtua. Sekolah merupakan gudang ilmu pengetahuan dan tempat mengasah setiap individu agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Menurut Fauzan, menempuh pendidikan tinggi tidak sekadar mencari gelar, tetapi merupakan investasi masa depan. Tidak hanya mendapatkan ilmu di dalam kelas, melalui pendidikan juga dapat belajar tentang karakter, etika, dan cara bersosialisasi dengan banyak orang.
Fauzan mengingatkan, agar orangtua tidak takut dengan biaya sekolah. Di era sekarang, banyak beasiswa sekolah di dalam negeri maupun ke luar negeri, yang disiapkan pemerintah maupun swasta.
“Beasiswa yang disiapkan untuk semua orang dan tidak membedakan anak orang mampu maupun tidak. Namun syarat utamanya adalah lulus tes, rajin dan pintar. Jangan sampai anak-anak kita putus sekolah,” ucap Fauzan.
Mantan Bupati Lombok Barat tersebut mengatakan, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap manusia. Agama memerintahkan umat manusia untuk membaca (iqra’) yang merupakan perintah untuk menuntut ilmu.
“Teruslah belajar untuk mendapatkan ilmu yang baik. Mau ilmu agama atau ilmu umum. Ini sama-sama penting untuk kehidupan dunia dan akhirat kelak,” jelasnya.
Dalam Islam, kata Fauzan, ilmu agama dan ilmu umum tidak bisa dipisahkan dan keduanya bersumber dari Allah SWT. Pemisahan keduanya terjadi karena stigma dan karena pengaruh dari luar, bukan dari ajaran Islam itu sendiri.
“Ilmu umum dipelajari sebagai sarana untuk memaksimalkan ibadah dan kemaslahatan umat. Sedangkan ilmu agama menjadi landasan moral untuk mengarahkan ilmu umum agar tidak menyimpang,” ujar Fauzan.
Dengan ilmu pengetahuan, manusia pembelajar memiliki bekal untuk menghadapi tantangan hidup, dan membuka peluang karier yang lebih luas. Selain itu, dengan ilmu yang dimiliki, setiap manusia pembelajar dapat mewujudkan cita-cita yang diimpikannya.
“Ilmu adalah cahaya yang akan menerangi jalan di tengah kegelapan dan ketidaktahuan,” tukas Fauzan. (Yudis/*)