Fauzan Khalid Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu
GERUNG (27 Oktober): Anggota Komisi II DPR RI, Fauzan Khalid, menegaskan masyarakat memiliki peran penting dalam pengawasan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu). Pengawasan dapat dilakukan mulai dari tahap persiapan hingga penyelenggaraan pemilu.
“Idealnya kita semua ikut serta dalam pengawasan partisipatif. Tidak saja dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tetapi semua elemen masyarakat, termasuk pemilih dan penyelenggara pemilu,” kata Fauzan dalam sosialisasi dan penguatan pengawasan partisipatif dalam pengawasan penyelenggaraan pemilihan umum, bersama Bawaslu, di Senggigi, Lombok Barat, NTB, Jumat (24/10/2025).
Fauzan mencontohkan, warga yang melaporkan pemilih yang belum terdaftar, merupakan salah satu bagian dari tindakan pengawasan partisipatif.
Contoh lainnya seperti mengingatkan atau menegur warga jika ditemukan adanya praktik politik uang (money politics) juga merupakan bagian dari pengawasan pemilu.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB periode 2008-2013 itu, semua elemen masyarakat harus peka terhadap keseluruhan proses penyelenggaraan pemilu.
“Kalau ada yang salah, kita luruskan, kalau ada yang kurang sempurna, kita sempurnakan. Jangan abai supaya penyelenggaraan pemilu berlangsung langsung, umum, bebas, dan rahasia (luber) serta jujur dan adil atau jurdil,” jelas Fauzan.
Penyelenggara pemilu, kata Fauzan, juga haus diawasi bersama-sama. Pengawasan pemilu di era saat ini pun bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Di era digital, pelaporan pelanggaran pemilu sebagai salah satu bentuk pengawasan dapat dilakukan secara digital, seperti melalui aplikasi atau platform online yang disediakan penyelenggara pemilu.
“Saya melihat peran masyarakat sangat penting dalam menjaga integritas pemilu. Pelibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu juga dapat mendorong transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemilu,” tandasnya.
Fauzan menyatakan, dengan adanya pengawas dari masyarakat, penyelenggara pemilu akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya dan mengurangi potensi kecurangan.
“Program-program pendidikan pemilih yang melibatkan sekolah, universitas, dan komunitas lokal dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” kata legislator NasDem itu.
Namun, tantangan yang dihadapi dalam pelibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu adalah kurangnya pemahaman dan informasi dari masyarakat.
Fauzan mengatakan, banyak masyarakat yang tidak mengetahui hak dan kewajiban mereka dalam proses pemilu. Oleh karena itu, penting untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengawasan pemilu dan cara-cara untuk berpartisipasi.
“Peran masyarakat dalam pengawasan pemilu sangat vital untuk memastikan bahwa pemilu berlangsung adil dan transparan,” tukas Fauzan. (Yudis/*)