Meneguhkan Adab sebagai Fondasi Budaya Sukabumi
SUKABUMI (15 Desember): Pembangunan yang berpijak pada nilai dan adab menjadi pesan utama dalam kegiatan Ngangkat Indung Jeung Bapa Budaya Kota Sukabumi yang digelar di Gedung Juang 45, Minggu (14/12/2025). Kegiatan ini dihadiri pemerintah, tokoh masyarakat, budayawan, dan komunitas kesundaan untuk meneguhkan kembali peran budaya dalam kehidupan masyarakat Sukabumi.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Sukabumi dalam kesempatan tersebut menerima amanah sebagai Bapa Budaya Kota Sukabumi. Dia menegaskan bahwa kemajuan daerah tidak boleh dilepaskan dari nilai-nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat.
“Bagi saya, pembangunan tanpa adab dan budaya hanyalah kemajuan yang kehilangan arah. Karena itu budaya harus menjadi fondasi dalam setiap langkah pembangunan,” ujar Ayep Zaki dalam sambutannya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Anggota DPR RI Desi Ratnasari, unsur Forkopimda, para budayawan, serta berbagai komunitas kesundaan. Kehadiran lintas unsur ini menjadi penegasan bahwa budaya bukan hanya milik masa lalu, melainkan panduan moral yang relevan untuk masa depan.
Ayep Zaki menekankan bahwa nilai-nilai seperti hormat, persaudaraan, dan gotong royong merupakan roh yang membentuk karakter masyarakat Sukabumi. Nilai-nilai itulah yang harus terus dijaga dan diwariskan, terutama kepada generasi muda di tengah derasnya arus perubahan zaman.
Ia juga menyampaikan bahwa amanah sebagai Bapa Budaya tidak dimaknainya sebagai gelar kehormatan semata, melainkan sebagai tanggung jawab moral yang besar.
“Saya merasa terhormat menerima amanah ini, bukan sebagai gelar, tetapi sebagai tanggung jawab untuk menjaga, mengembangkan, dan menurunkan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus,” tuturnya.
Menurut Ayep Zaki, budaya tidak boleh berhenti pada seremoni atau simbol semata. Budaya harus hadir sebagai arah hidup yang membentuk masyarakat yang beradab dan berkarakter.
Ayep Zaki berharap kegiatan Ngangkat Indung Jeung Bapa Budaya ini menjadi momentum bersama untuk menempatkan budaya sebagai roh pembangunan Kota Sukabumi ke depan, maju secara fisik, sekaligus kuat secara nilai dan identitas.
“Budaya bukan hanya simbol atau acara seremonial, tapi arah hidup yang membentuk masyarakat beradab dan berkarakter. Sukabumi harus tumbuh maju, tanpa kehilangan jati dirinya,” pungkasnya.
(WH/*/AS)