Yusril Dinilai Kembangkan Prasangka Buruk

 

JAKARTA (7 April): Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dinilai sedang mengembangkan  prasangka buruk terhadap Partai NasDem dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Prasangka buruk adalah nilai yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dikembangkan PBB yang dipimpin Yusril.

Hal itu dikemukakan politisi Partai NasDem Taufiqulhadi di Jakarta, Kamis (7/4). Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem itu menanggapi pernyataan Yusril yang mengatakan ada kejanggalan ketika NasDem dan Hanura begitu cepat mendukung Ahok maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen. Yusril menduga ada sesuatu di balik dukungan itu.

Yusril sedang mencari dukungan dengan menemui para pimpinan parpol untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Namun belum ada satu pun partai politik yang telah resmi mencalonkan Yusril. PBB tidak mempunyai kursi baik di DPRD DKI Jakarta maupun secara nasional.

Taufiq menjelaskan, tidak hanya Ahok, tetapi NasDem juga telah mendukung sejumlah calon kepala daerah melalui jalur independen. Semestinya sebagai ahli Hukum Tata Negara, Yusril tahu bahwa NasDem mendukung calon independen dalam beberapa pilkada sebelumnya.

"Ini bukan omongan saja karena ini fakta lapangan. Mungkin Yusril belum tahu itu," ujarnya.

Taufiq menilai, dengan pernyataannya itu Yusril ingin menggiring opini negatif terhadap NasDem dan Ahok.

"Kalau dia (Yusril) mengatakan ada kejanggalan, menurut saya itu adalah berprasangka buruk. Kalau ingin menjadi calon pemimpin, jangan (diawali) berprasangka buruk. Kalau diri sendiri kotor, jangan berpikir orang lain kotor," katanya.

Taufiq bahkan mengatakan, "Kalau Yusril datang lebih cepat, barangkali bisa saja NasDem mendukungnya."

Add Comment