Johnny Sebut Kabinet Jokowi Butuh Oposisi
JAKARTA (5 Juli): Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan dalam sistem presidensial dibutuhkan adanya peran oposisi sebagai penyeimbang. Untuk itu dia tak sepakat kalau semua partai harus ditampung di dalam kabinet.
"Demokrasi yang sehat itu kalau ada penyeimbangnya atau di negara sistem parlementer disebut dengan oposisi. Indonesia juga, kabinet Pak Jokowi juga membutuhkan oposisi yang konstruktif," kata Johnny di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/7).
Johnny memandang demokrasi sehat hadir karena ada pengawasan dari luar, termasuk pengawasan dan kritik membangun dari partai non-pengusung.
“Jadi, tidak semua harus berada di dalam kabinet. Terlebih, partai non-pengusung itu sedari awal berbeda visi dan misi,” katanya.
Menurut Johnny, kontribusi dalam membangun negara tidak harus masuk ke dalam pemerintahan. Ada peran-peran lain yang bisa dijalankan. Untuk itu, lanjut Johnny, tidak perlu mengajak partai non-pengusung masuk ke dalam kabinet.
"Berada di luar kabinet juga terhormat dan menjalankan fungsi-fungsi atau tugas-tugasnya untuk membangun negara," kata dia lagi.
Legislator asal NTT ini bahkan melihat saat masa kampanye Pilpres 2019 partai-partai non pendukung kerap merendahkan dan mencela kebijakan Presiden Joko Widodo.
Dia tak ingin dengan bergabungnya partai non-pengusung ke kabinet, justru menjadi penghambat jalannya roda pemerintahan.
"Masyarakat melihat ada perbedaan yang diametral antara visi misi Pak Jokowi dan Prabowo. Di ruang publik disemburkan luar biasa perbedaannya," pungkasnya.(*)