Peserta Sekolah Legislatif NasDem Dapat Kuliah Radikalisme dan Terorisme
JAKARTA (20 Juli): Salah satu materi kuliah Sekolah Legislatif Partai NasDem 2019 adalah Radikalisme Negatif dan Terorisme dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pemateri soal ini langsung dilakukan Kepala BNPT Suhardi Alius, Kamis (18/7).
Di hadapan peserta Sekolah Legislatif yang merupakan calon anggota DPR RI terpilih dari Partai NasDem, Alius menuturkan salah satu tugas BNPT adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya terorisme yang harus dilakukan secara berkesinambungan dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Agar penanganannya efektif, BNPT melakukan koordinasi dengan berbagai elemen untuk mengurai permasalahan terorisme, termasuk partai politik dengan para wakil rakyat.
Menurut Suhardi, wakil rakyat terpilih harus memiliki wawasan kebangsaan yang kuat serta kesadaran dan kewaspadaan untuk mencegah masuknya paham radikal terorisme sekaligus untuk mencegah timbulnya aksi terorisme di tengah masyarakat.
"Kalau kita punya nilai kebangsaan yang kuat, itu bisa kita jadikan filter. Kalau tidak, hal itu yang bisa membuat masyarakat atau bahkan anggota dewan terpapar radikalisme dan terorisme," papar Suhardi di Kampus Akademi Bela Negara Partai NasDem.
Oleh sebab itu, kata perwira tinggi Polri tersebut, harus diantisipasi dengan membangun kesadaran itu, termasuk pada wakil-wakil rakyat yang ada di NasDem. Dia mengungkapkan beberapa poin yang harus dimiliki sebagai anggota dewan terpilih yang mewakili suara rakyat.
"Calon anggota legislatif yang akan duduk di kursinya harus mempunyai sense of crisis, punya naluri kebangsaan yang tinggi, peka terhadap perubahan dan kemampuan analisa dampaknya, sehingga mampu mengidentifikasi akar masalah terorisme dan bisa memberikan treatment-nya," ungkapnya.
Mantan Kabareskrim Polri itu mengingatkan bahwa Indonesia memiliki beragam suku, budaya, dan etnis yang menjadi sebuah keuntungan sehingga harus dijaga dan dilestarikan. Namun, jika masyarakat Indonesia tidak mampu menjaganya, Indonesia bisa tercerai-berai.
"Semua elemen bangsa harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi agar tidak mudah terpapar oleh paham radikalisme negatif dan terorisme," imbuhnya.
Ia mengimbau seluruh peserta terseleksi anggota DPR RI dari Partai NasDem untuk peduli terhadap lingkungan, mengingat bahwa mereka nanti yang akan berkiprah membuat undang-undang.
"Jangan cuek, kita harus peduli terhadap lingkungan kita. Karena apa? Kita sangat rentan, karena kita ini negara multi etnis, keberagaman adalah suatu keuntungan buat kita yang harus kita jaga," ujarnya.
Suhardi juga berharap para peserta yang hadir peduli pada permasalahan di sekitar masyarakat, termasuk masalah merebaknya paham radikalisme dan terorisme.
"Harapannya, mereka yang betul-betul menjadi representasi rakyat, peduli terhadap rakyat dan situasinya. Kalau sekarang banyak yang terpapar radikalisme terorisme, jangan dibiarkan berkembang. Tolong produk undang-undang betul-betul melindungi supaya kita bisa mereduksi bahaya radikalisme terorisme, bahkan kalau bisa dihilangkan," tambahnya.
Di akhir paparannya, Suhardi menitipkan pesan bagi para anggota legislatif terpilih NasDem Periode 2019-2024 untuk membangkitkan kembali budaya asli Indonesia yang sudah mulai dilupakan oleh masyarakatnya sendiri.
"Yang paling penting saya minta tolong pada anggota legislatif yang terpilih, kearifan lokal dibangkitkan kembali, karena keberagaman yang ada di Indonesia sudah mulai luntur dan tertinggal. Malah dari negara lain yang belajar tentang budaya kita," tegas Suhardi.(RO/MI/*)