RI Bisa Mainkan Peran Pendamai Iran-AS
JAKARTA (9 Januari): Serangan Amerika terhadap pemimpin militer Iran, Jenderal Kasim Solaimani membuat pemimpin Iran berang. Bahkan belum selesai hari berkabung resmi Iran, di Irak sudah terjadi serangan balasan oleh pendukung Solaimani.
Ketegangan Amerika-Iran ditanggapi pasar cenderung negatif karena ancaman perang. Pasar keuangan Dow Jones turun hingga 170 poin pada pembukaan hari Rabu (8/1). Demikian pula pasar minyak dunia pun turun 1,23% menurut laman CNBC.com. Jika ketegangan terus terjadi, bukan tidak mungkin akan berdampak bagi Indonesia.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan, ketegangan Amerika-Iran harus segera dicarikan jalan keluar.
Pernyataan-pernyataan yang keluar dari pimpinan kedua negara harus benar-benar terkendali sehingga ketegangan bisa terus diredam. Menurutnya, pernyataan dari pemimpin negara memiliki kekuatan pengaruh yang sangat besar dalam mencari solusi-solusi damai.
“Indonesia sebagai negara Muslim terbesar dan cukup disegani harus bisa memainkan peran perdamaian dalam politik internasional. Kalau kita perhatikan bagaimana Trump akhirnya mau menyepakati perdamaian dalam konflik dagang dengan Tiongkok secara tiba-tiba beberapa hari lalu, sebenarnya itu adalah sinyal bagi Indonesia untuk ambil sikap. Apalagi kita tahu pernyataan Trump bahwa dia melegalisasi serangan terhadap Solaimani itu tanpa persetujuan DPR,” ujarnya.
Pemegang gelar master pertahanan ini menjelaskan bahwa jelang pemilu di Amerika ini semua isu bisa terkait. Situasi di internal Amerika menjadi makin dinamis pasca serangan menyasar jenderal besar Iran yang dilegalisasi Trump. Apalagi saat ini Kongres Amerika masih terbelah dalam pengajuan impeachment terhadap Trump oleh faksi Demokrat.
“DPR bisa berperan lewat Inter-Parliamentary Union untuk melobi negara-negara anggota agar bersama-sama mendesak solusi damai Iran-Amerika. Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin utama juga sebaiknya memainkan peran untuk mengupayakan solusi damai. Ini pekerjaan besar yang harus dilakukan bersama untuk menunjukkan kelas Indonesia dalam percaturan dunia. Kepentingan kita besar sekali untuk menjaga perdamaian dunia,” katanya.
Menurut politisi NasDem itu, bayangan perang dunia yang kini menghinggapi kepala banyak orang harus diredakan. Tidak pernah ada yang benar-benar dapat mengambil untung maksimal dalam peperangan yang terjadi. Karenanya semua negara di dunia berkepentingan untuk menjalin hubungan damai antarnegara agar rakyatnya dapat menikmati hasil dari kemerdekaan.
“Apa yang terjadi antara Amerika dan Iran ini sebenarnya sudah berlangsung cukup panjang. Amerika yang terus mengembargo Iran ternyata tidak bisa menundukkan Iran. Justru secara internal Iran makin menguatkan ikatan di dalam dirinya. Kekuatan internal Iran ini tidak bisa dianggap sepele. Amerika tentu tidak akan gegabah sebagaimana Iran juga tentu akan sangat berhitung terhadap kemungkinan yang terjadi bagi rakyatnya. Peluang-peluang kemanusiaan ini yang bisa menjadi pijakan Indonesia untuk memainkan peran pendamai,” tambahnya.
Willy berharap konflik Iran-Amerika tidak berujung pada hal yang sangat tidak diinginkan oleh seluruh masyarakat dunia.(*)