Program Kelurahan Siaga Covid 19 belum Maksimal
TERNATE (17 April): Program Kelurahan Siaga Covid 19 belum berjalan maksimal di Ternate, Maluku Utara, karena terkendala pencairan dana kelurahan. Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif mendesak agar dana kelurahan tersebut segera dicairkan karena situasi mendesak.
“Kasihan para lurah tidak bisa maksimal. Padahal lurah memiliki peran besar dalam situasi seperti sekarang ini," ujar Nurlaela Syarif, kepada partaiNasDem.id, Jumat (17/4).
Fraksi NasDem DPRD Kota Ternate berkomitmen mendorong percepatan penanganan Covid 19 di Kota Ternate. Anggota-anggota Fraksi NasDem turun langsung ke lapangan melihat persoalan. Bahkan, tambah Nurlaela, Fraksi NasDem juga membuka pos pengaduan warga untuk memberi masukan penguatan kepada Pemkot Ternate. Tampaknya upaya memberdayakan kelurahan di Kota Ternate lewat program Kelurahan Siaga Covid 19, belum maksimal.
Menurut Legislator NasDem itu, langkah koordinasi Pemkot Ternate sudah dilakukan dalam upaya membentuk Kelurahan Siaga Covid 19. Akan tetapi, berdasrkan pantauan di lapangan, hasil implementasi masih lemah.
Nurlaela melihat para lurah, RT dan RW masih terkendala dengan alokasi anggaran dana kelurahan yang sampai saat ini belum dicairkan, karena alasan harus mengubah menu kegiatan dalam Daftar Usulan Rencana Kegiatan (DURK) kelurahan.
“Ini kerja kedaruratan. Bukan mau tabrak aturan tapi jika bisa dipercepat jangan terkendala hanya urusan birokratif. Mengubah DURK itu musti berapa lama? Maka Fraksi NasDem DPRD Kota Ternate meminta pemerintahan harus ikut berperan aktif membantu para camat dan lurah di lapangan," tegas Nurlaela.
Sejauh ini Nurlaela bersyukur ada kesadaran warga meski belum menyeluruh tapi mulai terbangun. Inisiatif lurah dan jajaran RT mulai kreatif membangun kesadaran Babari (Gotong Royong) dengan membangun pos penjagaan di pintu masuk pemukiman.
Atas inisiatif warga beberapa kawasan kemudian membangun pos jaga, tempat cuci tangan, portal pintu masuk, wifi, lampu di pos, air PDAM dan lain lain. Semua atas sumbangan warga, dan nanti para pemuda turut serta menjaga orang yang masuk dengan cara mendata.
Nurlaela yang juga dosen itu meminta agar langkah preventif secara babari itu perlu didukung Pemkot Ternate.
“Masa lurah musti kase bajalang (mengajukan) proposal minta bantuan ke pengusaha atau warga. Situasi krisis ini pelaku usaha juga kena dampak, masyarakat juga kena dampak. Doi (uang) APBD itu dimana? Apalagi ada dana untuk kelurahan, segera cairkan agar lurah bisa maksimal melindungi warganya dengan memperketat penjagaan pintu masuk kampung siaga masing-masing. Jika stimulan dana kelurahan ada tambahan dengan babari atau partisipasi bersama, maka akan sangat maksimal," pungkas Nurlaela.(*)