Sumbar bisa Terapkan Program Peternakan Sapi ala Sleman

SLEMAN (22 Juli): Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Lisda Hendrajoni melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke pengembangbiakan sapi potong dan sapi perah di kawasan lereng Gunung Merapi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai Selasa (21/7).

“Model peternakan di kawasan lereng Gunung Merapi ini yang memberdayakan kaum perempuan. Dalam rangka ekonomi produktif cocok juga diterapkan di Sumatera Barat,” ujar Lisda kepada partainasdem.id, Rabu (22/7).

Menurut anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi NasDem dapil Sumatera Barat I itu, peternakan sapi di kawasan Merapi tersebut sudah menerapkan program usaha peternakan sapi dengan hasil ikutan (side product) yang tidak hanya mementingkan produktivitas ternak semata. Pemanfaatan limbah kotoran sapi (tletong) telah menjadi sumber hasil ikutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. 

“Di Merapi ini limbah kotoran sapi sudah dikembangkan sebagai pupuk bagi tanaman jeruk nipis. Begitu pula ikutan yang lain. Tidak hanya pembibitan, peternakan ini juga menghasilkan susu murni yang dipasarkan untuk kawasan Yogja dan sekitarnya,” jelasnya.

Srikandi Partai NasDem itu menyebutkan, peternakan sapi yang berlokasi di kawasan Merapi itu merupakan bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diperuntukan bagi korban erupsi Merapi 2010. 

"Awalnya berjumlah 300 ekor sapi, sekarang berkembang menjadi 970 ekor sapi," imbuhnya. 

Lisda mengatakan, Merapi menjadi daerah ekonomi yang produktif. Penduduk asli menyatu dengan pengungsi korban gempa. Kaum perempuan juga terberdayakan di peternakan tersebut. 

"Program ini mestinya cocok pula kita terapkan di Sumatera Barat. Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 ini,” kata Lisda.(bee/HH/*)

Add Comment