Arogansi di Jalan tak Dapat Dibenarkan

JAKARTA (3 November): Insiden pengeroyokan terhadap dua anggota TNI oleh pengendara motor gede (Moge) klub Harley Owners Group (HOG) di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10), disayangkan Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi NasDem Ahmad Sahroni.

Pasalnya, penganiayaan itu terjadi diduga lantaran teguran dari kedua anggota TNI tersebut kepada pengendara moge yang bermain gas di luar batas wajar.

Angota DPR RI dari Fraksi NasDem itu menegaskan, arogansi di jalanan adalah hal yang tidak dapat dibenarkan. Polisi harus menindak siapa saja yang bertindak arogan di jalan raya, baik itu geng motor besar atau kecil.

"Arogansi tidak baik bagi siapa pun. Jangan sok hebat, arogan dan main kekerasan di jalan. Mau geng motor besar atau kecil, yang arogan-arogan seperti ini harus ditindak sangat tegas oleh polisi,” kata Legislator NasDem tersebut, Senin (2/11).

Menurut wakil rakyat dari dapil Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) itu, walaupun memang ada mantan petinggi TNI di komunitas moge tersebut, sopan santun dalam menggunakan jalan tetap merupakan prioritas utama.

Bendahara Umum Partai NasDem itu juga mengimbau kepada seluruh anggota komunitas apapun yang merupakan pengguna jalan, untuk menjaga sopan santun di jalan dan menjaga nama baik komunitas.

“Mau apapun komunitasnya, apakah Moge, sepeda, lari, atau apapun itu, tetap harus menjaga sopan santun. Jaga nama baik klub dan kendaraan. Ini untuk pelajaran bagi semua komunitas dalam era modern ini bahwa kita harus bijak, jangan seenaknya memukuli orang,” pungkasnya.(HH/*)

Add Comment