RI Perlu Beri Ide Penanganan Terorisme dan Keamanan Maritim
JAKARTA (8 November): Penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Internasional Police (Interpol) ke-85, menjadi momentum tepat untuk mengakselerasi kerjasama baru dalam dunia Kepolisian. Oleh karenanya, pemerintah harus bisa membawa pengaruh positif, terutama berkaitan dengan peningkatan dialog persaudaraan Asia Tenggara.
“Pemerintah harus memberi pengaruh positif dan gagasan yang lebih maju berkenaan dengan penanganan dua isu besar, terorisme dan keamanan maritim,” ujar anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa ( 8/11).
Lebih jauh politisi NasDem itu mengatakan, kebijakan strategis pengamanan lintas negara harus diurus dalam nuansa membangun persaudaraan, terutama negara-negara di sekitar Asia Tenggara. Sebab, menjadi urgensi kekinian dalam rangka membangun optimisme baru di antara pemimpin-pemimpin negara yang mengadapi masalah yang relatif sama.
“Kita dan negara Asia Tenggara berhadapan dengan kenyataan isu terorisme, dan sengketa perbatasan serta keamanan maritim,” ujar Anak Priok itu.
Konferensi Internasional Police ini digelar di Nusa Dua, Bali pada 7-10 November 2016 yang diikuti 190 negara anggota Interpol dengan perwakilan total sebanyak 1.200 orang. Kegiatan ini merupakan momentum terbaik untuk membicarakan pengurusan global dalam kerjasama penegakan hukum.
“Sekarang ini kita memiliki banyak agenda pembaruan, mulai dari Tax Amnesty, Penanganan Narkoba, Reformasi Hukum, dan juga penguatan edukasi sipil. Semua rencana ini perlu dibicarakan dalam kerangka kerjasama global, agar masing-masing negara bisa saling mendukung dalam penegakan hukum,” tandas Roni. (*)