Fraksi NasDem Tidak Tertarik dengan Fee Anggaran
SURABAYA, JATIM (23 Maret): NasDem adalah partai politik yang mengusung politik gagasan. Slogan gerakan perubahan restorasi Indonesia bukan hanya ada dalam kata, tetapi juga dalam tindakan. Setelah menyatakan tanpa mahar dalam pilkada maupun pemilihan legislatif (pileg), kali ini NasDem menegaskan anti-fee anggaran.
Hal itu disampaikan Ketua Fraksi Partai NasDem, Viktor Bontilu Laiskodat, saat penutupan konsolidasi Partai NasDem se-Indonesia di Pakuwon Imperial Ballroom, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rabu (23/03) malam.
"Partai NasDem bertujuan membangun perilaku politik yang berbudaya. Karenanya, anggota Fraksi NasDem yang bertemu dengan anggota fraksi lainnya maupun jajaran eksekutif, jangan mainkan anggaran karena anggota Fraksi NasDem tidak tertarik dengan fee anggaran," tegasnya.
Lebih jauh Viktor juga menyatakan, dalam proses pembahasan APBN maupun APBD, anggota Fraksi NasDem harus memanfaatkan pertemuan-pertemuan dengan seluruh pihak terkait untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat dan bangsa.
Permainan politik anggaran, tambahnya, dipastikan akan mendatangkan malapetaka bagi negara karena biaya pembangunan akan terpangkas oleh korupsi sehingga membuat pembangunan tersendat.
"Semisal, Rp400 triliun anggaran yang dibahas, yang hilang bisa mencapai 15% (karena korupsi). Itu jangan sampai terjadi. Tapi antikorupsi itu tidak gampang. Fraksi NasDem harus tidak tertarik dengan fee anggaran dan tidak akan neko-neko," tegas Viktor, seperti dilansir dari mediaindonesia.com.
Sebelumnya, dalam konsolidasi itu, peserta mengikuti workshop yang terbagi dalam tiga komisi, yakni Komisi Aspirasi, Legislasi dan Anggaran. Dari hasil work shop yang disampaikan dalam rapat pleno sebelum penutupan, ketiga komisi sepakat Partai NasDem harus berjuang untuk memenangkan Pileg 2019 mendatang. (*)