Akademi Bela Negara jadi Kontestasi Gagasan

DENPASAR, BALI (10 April): Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh dalam waktu dekat akan segera meresmikan Akademi Bela Negara yang dibangun untuk kembali membangkitkan semangat kecintaan berbangsa dan bernegara. Kiprah keteladanan Surya Paloh sebagai pencetus Gerakan Restorasi tersebut untuk membentuk kader bangsa yang berani membela negara dan tanah air.

“Sebentar lagi Pak Ketua Umum Surya Paloh akan membuka Akademi Bela Negara, khususnya untuk kader-kader Partai NasDem. Ini langkah Partai NasDem untuk membenahi pendidikan bela negara kedepannya,” ungkap Wakil Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Gede Widiada di Puri Peguyangan Denpasar, Senin (10/4).

Sebagai salah satu barometer Partai NasDem, kader-kader dari Bali juga akan ikut mendapat pendidikan bela negara yang setiap angkatan perwilayah akan mendapat jatah 10 orang selama 3 bulan di Jakarta.

“Mereka akan ditanggung hotel, transport dan biaya lainnya, tapi dengan catatan selama 3 bulan tidak boleh keluar dari pendidikan,” ujar Pemerhati Pendidikan dan Ketua Komite SMAN 8 Denpasar ini.

Lebih jauh Anak Agung Ngurah Gede Widiada juga mengatakan, Akademi Bela Negara yang digagas Surya Paloh itu semacam pendidikan semi militer yang intinya belajar disiplin dengan materi tentang bela negara. Untuk angkatan pertama rencananya bahkan akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

“Tapi jika kader ingin ikut akademi juga ada syaratnya, seperti pendidikan minimal S1 dan berusia maksimal 40 tahun,” tandas Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar dari Fraksi NasDem itu.

Setelah mengikuti Akademi Bela Negara Partai NasDem, mereka akan menjadi kader-kader teritorial dan marketing dari visi dan misi partai ke depan dalam berkontestasi adu ide dan gagasan Partai NasDem di masa mendatang.

“Ide gagasan ini sangat spektakuler dan dirancang serius. Karena sudah ada gedung dengan nilai miliar rupiah yang dibangun di tengah Kota Jakarta. Selain itu sudah menunjuk IGK Manila sebagai Gubernur Akademi Bela Negara Partai NasDem,” katanya.

Selaku Pengurus DPW, Gung Widiada sapaan akrabnya, juga berharap kepada peserta dari Bali nantinya agar menjaga disiplin dan menerima pendidikan bela negara yang diberikan dengan baik untuk peradaban kultur politik modern, sehingga Partai NasDem bisa lebih maju dalam persaingan politik ke depan.

“Jadi politik tidak jadi momok perbedaan, namun untuk kontestasi ide dan gagasan untuk Bali ke depan,” sebutnya.

Selain itu dikatakan Gung Widiada, selama ini Surya Paloh juga terus fokus terhadap kemajuan negeri dengan memperhatikan pendidikan. Salah satunya membiayai para Guru Yayasan Sukma Bangsa hingga 1,1 euro untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Finlandia.

“Saya amati ini, kita mulai melihat figur yang langka untuk berbuat dan bertindak seperti itu. Membantu 1,1 euro itu sekitar Rp14 miliar bukan jumlah uang yang kecil dan tidak semua tokoh akan berbuat seperti itu,” paparnya.

Padahal ketokohan di tingkat nasional lainnya juga memiliki kemampuan seperti itu, namun tidak melakukan kepedulian pendidikan seperti Surya Paloh.

“Spirit yang diteladani oleh Surya Paloh itulah restorasi yang diawali dari dirinya sendiri. Sebagai kader NasDem patut bercermin terhadap keteladanan seperti itu. Harus kita lakukan tidak saja bergelut berbicara politik tapi keteladanan itu patut dilakukan untuk kualitas pendidikan di Bali menghadapi persiangan yang makin ketat,” pungkasnya. (*)

Add Comment