Bentuk Pansus Masalah Garuda Karena Konspirasi Jahat

JAKARTA (20 Desember): Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Ahmad Ali mendorong dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) untuk mengurai permasalahan Garuda Indonesia. Ia menyebut borok di tubuh maskapai pelat merah itu sudah sangat mengerak.

“Kami melihat permasalahan di Garuda bukan hanya manajemen, tetapi konspirasi jahat yang dijadikan bancakan kelompok-kelompok tertentu,” kata Ali dalam keterangan persnya, Senin (20/12).

Menurut Ali, polemik Garuda Indonesia tidak berdiri sendiri dan sudah muncul sejak lama. Ia mencontohkan, salah satu di antaranya adalah kasus korupsi yang menjerat mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.

“Kemudian pernyataan Rolls Royce ada upaya penyogokan, penyuapan, dan lain-lain,” papar anggota Komisi III DPR RI itu.

Masalah lainnya, lanjut Legislator NasDem itu, yakni Garuda Indonesia memutus kontrak sewa 12 pesawat Bombardier CRJ1000. Pemutusan kontrak itu lantaran biaya sewa dan perawatan yang terlalu mahal.

Ali mengutip pernyataan mantan Komisaris Garuda Indonesia, Peter F Gontha yang menyebutkan ada empat perusahaan asing yang kongkalikong dengan Garuda Indonesia.

Selain itu, Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Tengah tersebut mengatakan, Garuda Indonesia tidak bisa mengoperasikan seluruh unit pesawatnya, lantaran Pertamina menyetop suplai avtur karena Garuda sudah berutang Rp16 triliun.

Terkait restrukturisasi utang Garuda Indonesia, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem itu menilai, hal tersebut tidak menyelesaikan masalah sesungguhnya.

“Restrukturisasi utang hanya menunda utang, tetapi sumber utang tidak pernah tersentuh,” tandas Ali.

Namun demikian, Ia mengapresiasi niat Menteri BUMN Erick Thohir merestrukturisasi utang. Tetapi, lanjut Ali, sekuat apa pun penyertaan modal negara (PMN) dan restrukturisasi bakal percuma bila masalah mendasar tidak tuntas.

Salah satu inisiatif Fraksi Partai NasDem di DPR, kata Ali, yakni mendorong pembentukan Pansus Garuda Indonesia. Pansus bakal melibatkan Komisi III, V, VI, dan XI DPR untuk menginvestigasi masalah di Garuda Indonesia dengan transparan.

“Karena dari tahun ke tahun meninggalkan masalah. Artinya, ada tata kelola masa lalu yang perlu diperbaiki,” papar dia.

Ali miris melihat kondisi Garuda Indonesia yang berada di ujung tanduk. Sejatinya, maskapai tersebut sudah mendunia dan menjadi kebanggaan Indonesia.

“Kita miris melihat ada maskapai swasta murni begitu berkembang, tetapi Garuda yang sudah melegenda tidak berkembang. Ini terseok-seok karena oknum yang kami yakin ada skandal di dalamnya,” tegas Legislator NasDem tersebut.

(medcom/*)

Add Comment