Johny G Plate: CSR BI untuk Pendidikan di NTT
JAKARTA (29 September): Pendidikan di Nusa Tenggara Timur butuh sentuhan dari Bank Indonesia. Melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR), secara langsung Bank Indonesia akan berkontribusi terhadap dunia pendidikan di wilayah yang berbatasan dengan saudara muda Indonesia, Timor Leste. Terlebih lagi, saat ini Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) tengah mengalami surplus. Dari anggaran Rp 8 triliun, BI mendapatkan tambahan anggaran sekitar Rp 5 triliun, sehingga total ATBI yang didapat Rp 14 triliun.
Demikian disampaikan Anggota Komisi XI Johny G Plate dalam Rapat Kerja Komisi XI dengan Bank Indonesia, di gedung DPR, Kamis (29/09).
Lebih jauh legislator asal NTT ini mengakui, persoalan di hampir semua institusi pendidikan di NTT mengalami kesulitan dalam pengadaan sarana dan prasarana. Maka tak aneh jika melihat gedung bocor serta infrastruktur penunjang pendidikan lainnya sangat kurang dari kata layak.
“Surplus BI dalam bentuk CSR perlu dialokasikan di wilayah atau provinsi yang banyak mengalami kendala pada sarana dan prasarana pendidikan,” papar Johny.
Johny juga menuturkan, selama ini keberadaan BI tidak tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat di NTT. Sumbangsih CSR BI yang disalurkan untuk sarana pendidikan akan bertujuan mengenalkan BI kepada masyarakat. Setali tiga uang, BI juga bisa menyosialisasikan program-programnya kepada masyarakat.
“Di Indonesia bagian timur tidak kenal BI, mereka hanya kenal uang,” tambahnya berseloroh, seperti dirilis dari fraksinasdem.org.
CSR ini bagi Johny akan berdampak signifikan pada kesadaran dari institusi pemerintahan untuk memperhatikan pendidikan terutama untuk wilayah-wilayah timur. Lebih dari itu, CSR juga bisa disalurkan pada pemenuhan yang bersifat dasar seperti kesehatan, ekonomi kerakyatan, dan infrastruktur dasar.(*)