Potensi Besar Milenial Modal Jawab Tantangan Bangsa
JAKARTA (26 Agustus): Generasi milenial Indonesia harus mampu menempatkan urusan publik dan urusan privat pada tempatnya. Potensi besar milenial sebagai tulang punggung kemajuan bangsa harusĀ dimaksimalkan untuk menjawab berbagai tantangan di masa depan.
“Generasi milenial harus mampu membangun gerakan besar untuk perubahan melalui dua potensi yakni sustained effort dan collective action,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat menjadi pembicara kunci dalam webinar bertema Gerakan Ibu Bangsa Mendengar Anggota Parlemen Milenial Bicara, yang digelar Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Jumat (26/8).
Webinar yang dihadiri anggota Kowani, anggota Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW), anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW), LSM pemerhati politik, akademisi dan para mahasiswa itu, juga menghadirkan Puteri Anetta Komaruddin anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Ratna Juwita, anggota DPR RI dari Fraksi PKB dan Tina Toon anggota DPRD DKI Jakarta, dari Fraksi PDIP sebagai narasumber.
Negeri ini, jelas Lestari yang akrab disapa Rerie, dibentuk dan diinisiasi oleh generasi muda. Para pendiri bangsa ini berjuang sejak usia belia hingga bisa mengguncang dunia dengan mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Hasil Sensus Penduduk 2020, tambah Rerie, memperlihatkan bahwa Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial. Gen Z berjumlah 74,93 juta jiwa atau 27,94% dari total penduduk. Sementara milenial berjumlah 69,38 juta jiwa, 25,87%.
Fakta tersebut, ujar Legislator NasDem itu, harus menjadi pendorong kuat bagi generasi muda untuk ikut aktif dalam menentukan arah perjuangan bangsa ke depan.
Menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, kemampuan berpikir kritis disertai dukungan teknologi informasi yang memadai memungkinkan generasi milenial berbagi informasi, pemikiran, membangun jaringan dan komunikasi lintas batas dalam proses pembangunan bangsa.
Potensi tersebut, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu, harus diikuti dengan upaya penguatan diri dengan mengedepankan ke-kita-an daripada ke-aku-an dalam setiap langkah.
Selain itu, tambahnya, perlu juga menanamkan nilai-nilai kehidupan berbangsa seperti yang diamanatkan dalam Pancasila, UUD-1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Anak muda yang berjumlah sekitar 9% di parlemen saat ini, menurut Rerie, merupakan permulaan yang berpeluang besar berkembang pesat di masa depan.
Keterlibatan para pemuda dalam politik, tambah Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah II (Demak, Kudus, Jepara) itu, bisa diawali dengan menjadi relawan atau aktif mengkritisi kinerja pemerintah dan lembaga negara lewat saluran yang tersedia.
Rerie berharap generasi milenial yang merupakan generasi penerus mampu menaburkan benih-benih kebangsaan yang berbuah kemampuan menjaga Indonesia.(*)