Wibi Andrino Dorong Polisi Bekerja Profesional

JAKARTA (15 Oktober): Demonstrasi besar-besaran menuntut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena dianggap menistakan Al Quran, disikapi dengan tegas oleh NasDem DKI Jakarta. Tuntunan sejumlah ormas keagamaan tersebut justru didukung dengan meminta kepolisian mengusut tuntas secara professional.

“Kami mendukung penuh langkah Polri mengungkap kasus ini, agar semuanya jelas dan terang benderang," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino, Sabtu (15/10).

Lebih jauh Wibi juga mengungkapkan, Nasdem sendiri mendorong kasus ini dibuka, agar masyarakat bisa melihat semuanya dari meja hukum. Wibi juga menyakini kepolisian akan bekerja secara profesional dan bebas intervensi dari pihak manapun. Kepolisian akan melakukan proses hukum tanpa terpengaruh opini publik.

Sampai sejauh ini, Wibi menyakini apa yang diucapkan Ahok tidak bertujuan untuk mendeskriditkan agama tertentu serta bukan termasuk tindak pidana. Ahok bersama Nasdem telah berkomitmen tidak akan menggunakan isu SARA untuk kepentingan politik sesaat.

"Jadi kami sangat menghormati proses yang tengah berjalan, biarkan kepolisian bekerja. Yang jelas, kami dari Nasdem akan menghadirkan pesta demokrasi di Jakarta secara terhormat dan tidak menggunakan isu SARA," tambah Wibi.

Sementara itu, Ahok menyatakan siap diperiksa polisi terkait kasus dugaan penistaan agama. Ahok mengaku saat ini masih menunggu proses hukum yang dilakukan polisi.

"Tunggu saja proses hukumnya. Ini kan negara hukum. Negara hukum kan enggak bisa maksa," ucap Ahok.

Ahok bahkan siap datang jika dipanggil oleh penegak hukum. Hal ini karena ia mengklaim selalu kooperatif terkait pemanggilan oleh penegak hukum.

"Kalau dipanggil ya dateng. Saya kapan pernah enggak dateng kalau dipanggil?," tanya Ahok.(*)

Add Comment