Asep Wahyuwijaya Wujudkan Pembangunan Jalan di Enam Desa Bogor

CIBINONG (23 Desember): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Asep Wahyuwijaya, merealisasikan pembangunan jalan di enam desa yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembangunan jalan tersebut merupakan aspirasi masyarakat yang diperjuangkan Asep dan tuntas dilaksanakan pada akhir 2025.

Enam desa yang kini menikmati akses jalan mulus tersebut berada di Kecamatan Tenjolaya, Cibungbulang, dan Leuwiliang. Desa-desa itu meliputi Desa Cibitung dan Situ Daun (Kecamatan Tenjolaya), Desa Cimanggu 2 dan Dukuh (Kecamatan Cibungbulang), serta Desa Leuwiliang dan Karehkel (Kecamatan Leuwiliang).

Asep menjelaskan, pembangunan jalan tersebut merupakan bagian dari Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Kementerian Pekerjaan Umum.

“Program PISEW ini fokus pada pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan penyediaan air bersih di wilayah pedesaan,” ujar Asep, Senin (22/12/2025).

Menurut legislator dari daerah pemilihan Kabupaten Bogor itu, tujuan utama program PISEW adalah meningkatkan perekonomian masyarakat, kualitas hidup warga desa, serta mendorong pemerataan pembangunan antara desa dan kota.

“Tujuannya untuk meningkatkan ekonomi, kualitas hidup, dan pemerataan pembangunan dari desa ke kota,” katanya.

Di Kabupaten Bogor, program PISEW hasil aspirasi Asep Wahyuwijaya direalisasikan di tiga titik pekerjaan yang menjangkau enam desa. Ia menegaskan, ke depan program serupa akan terus diperjuangkan agar menjangkau desa-desa lain yang masih membutuhkan infrastruktur dasar.

“Insyaallah ke depan program ini akan terus kita dorong untuk desa-desa lainnya di Kabupaten Bogor,” ungkap Asep.

Asep menilai program tersebut sangat penting untuk memperkuat konektivitas infrastruktur dan mempercepat pergerakan ekonomi di pelosok desa yang belum terjangkau program bantuan keuangan daerah.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah desa, dan masyarakat agar percepatan pembangunan ekonomi desa dapat berjalan optimal.

“Hampir semuanya bermula dari jalan setapak, pematang sawah,” ujarnya.

Jalan-jalan tersebut kemudian diperlebar dengan dukungan lahan hibah dari masyarakat yang telah dikonsolidasikan oleh pemerintah desa setempat.

“Pembangunan ini terlaksana karena keterlibatan semua pihak, mulai dari warga yang menghibahkan lahan, pemerintah desa yang menggerakkan, hingga pengawasan langsung dari kementerian terkait,” pungkas Asep. (Yudis/*)

Add Comment