Kampanye Doa-Mu, Jangan Sampai Harga Diri dan Martabat Dibeli
SORONG, PAPUA BARAT (12 Januari): Kampanye terbuka pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Muhammad Lakotani (DoaMU)yang dihelat di Lapangan Hockey, Kampung Baru, Kota Sorong, dihadiri ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat di wilayah Sorong Raya, Selasa (10/1).
Perkiraan jumlah massa yang ‘membanjiri’ lapangan Hockey tersebut dikuatkan pengamatan Bawaslu Papua Barat.
“Kalau kita mengamati massa yang memadati lapangan Hockey, kemudian ditambah massa yang di tribun hingga jalan Tembok Berlin ada sekitar 10.000 jiwa,” kata Ketua Bawaslu Papua Barat, Ishak E.H Waramuri saat mengawasi jalannya kampanye DoaMu di Lapangan Hockey.
Selain Lapangan Hockey sesak ribuan simpatisan dan pendukung, Kampanye DoaMu dihadiri pengurus partai politik pengusung dan pendukung baik dari tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yakni, Partai NasDem, PDI-Perjuangan dan PAN.
Tampak juga tokoh masyarakat yang ada di wilayah Sorong Raya serta tokoh pemekaran Papua Barat seperti, Jimmy Demianus Idjie dan Obet Arik Ayok.
Sebelum memasuki Lapangan Hockey paslon nomor urut satu ini diarak menggunakan miniatur perahu dari bundaran Tembok Berlin hingga ke depan panggung utama. Sambil diarak menuju Lapangan Hockey, DoaMu terus menyapa masyarakat yang memadati ruas jalan Tembok Berlin.
Suasana Bhineka Tunggal Ika sangat terasa saat paslon Dominggus-Lakotani memasuki lapangan Hockey. Selain bunyi suling tambur yang terus mengiringi arakan paslon Doa-Mu Aski, kelompok barongsai juga turut menjadi perhatian ribuan pasang mata yang memadati Lapangan Hockey.
Setelah prosesi kampanye terbuka pasangan Doa-Mu resmi dibuka yang diawali dengan lagu Indonesia Raya, mars Doa-Mu. Ribuan simpatisan dan pendukung DoaMu terlebih dahulu dihibur artis asal Maluku, Marvi Kaya dan sejumlah artis Sorong, Ocha. Suasana kampanye semakin semarak saat Selfi Nabila KDI, Ike Nurjana dan group band Nidji silih berganti menghibur masyarakat Sorong Raya.
Dalam orasi politiknya, Dominggus mengatakan bahwa dirinya tidak membawa sesuatu apapun kepada para pendukung di Kota Sorong tetapi dia membawa hati untuk menyapa penduduk kota Sorong dan mengajak warga kota Sorong untuk satu hati, satu kasih, satu pikir, dan satu tujuan bersama dengan pasangan Doa-Mu.
Dominggus mengaku, dirinya kembali mencalonkan diri pada pilgub Papua Barat merupakan panggilan Tuhan dan kepercayaan dari masyarakat.
“Untuk itu, mari rapatkan barisan, kita sudah menang, jangan ragu lagi,” ajak Dominggus sambil menjanjikan akan memperhatikan permasalahan hak ulayat masyarakat adat serta pembagian hasil atas potensi Papua Barat baik yang sedang dan akan diekploitasi.
Di samping mengisahkan bagaimana pasangan Doa-Mu bisa mendapat rekomendasi parpol pendukung, Dominggus juga sangat optimis bisa memimpin Papua Barat dengan merangkul seluruh elemen masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan rakyat Papua Barat yang lebih baik.
Dominggus membantah jika dirinya disebut akan lebih memperhatikan Manokwari. Ia menegaskan, Doa-Mu akan memperhatikan seluruh kota/kabupaten yang ada di Papua Barat secara adil dan merata. Pembagian dana otsus sebesar 90 persen akan kita kucurkan ke kota/kabupaten . Alokasi di provinsi cukup 10 persen untuk membiayai monitoring dan evaluasi.
Terkait dengan isu SARA yang digunakan menyerang Dominggus, cawagub Lakotani menghimbau agar rakyat Papua Barat tidak mudah terprovokasi isu tersebut. Itu isu dari orang yang kehabisan akal sehat. Senada dengan Dominggus, Lakotani juga menghimbau agar rakyat Papua Barat menjaga harga diri dan martabatnya saat pemilihan gubernur berlangsung.
“Pemilihan tidak lama lagi, tanggal 15 Febuari 2017. Jangan mau dipengaruhi dengan bantuan pembagian bantuan sosial, apalagi menerima amplop saat menjelang dan pemilihan gubernur. Itu sama saja harga diri dan martabat kita dibeli. Kalau ini terjadi sampai kapanpun pemimpin itu tidak akan tulus melayani rakyat,” himbau Lakotani.
Sementar itu tokoh pemekaran Papua Barat, Jimmy Demianus Idjie menegaskan, Dominggus Mandacan adalah pelaku pemekaran Irian Jaya Barat (Papua Barat, red) dan sosok pemimpin berani serta melayani rakyat.
“Kalau bukan karena beliau, kita tidak bisa punya mobil dan tambah istri. Ini testimoni saya, Papua Barat membutuhkan pemimpin yang memiliki hati nurani untuk rakyat. Papua Barat butuh pemimpin yang bisa merasa bukan merasa bisa,” kata Jimmy Idjie dari panggung utama.
Jimmy Idjie mengemukakan, keberanian Dominggus telah terbukti saat menerima ibu kota Papua Barat di Manokwari dan 10 tahun memimpin kabupaten Manokwari. Di kala banyak pihak menolak kehadiran Irian Jaya Barat, Dominggus berdiri di depan, memfasilitasi eksisnya Papua Barat. Namun sekarang banyak orang yang fitnah Dominggus untuk merebut kekuasaan di Papua Barat.
“Ada yang bilang Dominggus tidak suka umat Islam, tidak memiliki jiwa nasionalisme NKRI dan OPM. Itu tipu, isu murahan. Bagaimana Dominggus disebut OPM orang tuanya saja dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Isu ini sengaja dihembuskan orang yang kehabisan akal dan ide agar Dominggus gagal jadi gubernur. Kalau memang sudah tidak mampu lagi membangun Papua Barat jangan menjelekkan orang lain, karena Dominggus telah terbukti membangun Manokwari Raya dengan menerapkan pelaksanaan pembangunan secara proporsional,” ujar Jimmy Idjie.
Jimmy Idjie juga melanjutkan, Pasangan Doa-Mu tidak memberikan janji tetapi memastikan pelayanan terhadap masyarakat berjalan baik di segala bidang, seperti pendidikan dan kesehatan serta infrastruktur.
Khusus pendidikan, Doa Mu akan menggratiskan biaya pendidikan mulai tingkat SD sampai SMA dan membantu biaya studi. Dominggus juga memastikan akan melanjutkan pembangunan yang belum sempat dilaksanakan, khususnya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Ruas jalan dari seluruh wilayah Sorong Raya harus terhubung dengan kualitas jalan yang baik ke Manokwari.
“Dominggus siap mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwiba. Tidak ada pejabat lagi yang berurusan dengan pihak kepolisian, Kejaksaan dan KPK. Dominggus akan membangun dengan tetap memperhatikan keberagaman Papua Barat,” tegas Jimmy Idjie yang turut diaminkan para juru kampanye.
Di akhir kampanye, paslon Doa-Mu memperagakan cara pencoblosan, moment ini turut melibatkan pengurus parpol pengusung pasangan Doa-Mu.(*)