Emil akan Bentuk Tim 'Quick Respons'
BANDUNG (6 September): Dalam 100 hari pertama kepemimpinannya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil akan fokus melakukan koordinasi dengan seluruh unsur terkait di Jawa Barat.
Ridwan Kamil akan mendatangi satu per satu lembaga terkait baik di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun vertikal. Diakui Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, dirinya tidak akan bisa langsung bekerja tanpa melakukan hal ini.
"Di mana-mana, enggak mungkin bisa langsung tune in," katanya usai serah terima jabatan dengan Penjabat Gubernur Jawa Barat M. Iriawan, di Gedung Sate, Bandung, Kamis (6/9), seperti dikutip dari mediaindonesia.com.
Dalam serah terima jabatan itu, Emil dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum disambut oleh Iriawan dan unsur pimpinan lainnya di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dalam pengkoordinasian itu, Emil akan berkunjung ke lembaga vertikal seperti kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan Kodam III/Siliwangi. Selain itu, Emil akan berkenalan dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kini berada di bawah pimpinannya.
"Saya akan keliling ke dinas-dinas," katanya.
Tidak berhenti di situ, Emil pun berjanji akan lebih intensif berkomunikasi dengan bupati/wali kota di Jawa Barat untuk memaksimalkan program dan pembangunannya.
Dia akan membuat grup komunikasi di aplikasi di telepon seluler pintar untuk meningkatkan komunikasi dirinya dengan para kepala daerah.
"Komunikasi ini yang tidak saya rasakan selama lima tahun terakhir," katanya.
Dia pun berjanji akan menempatkan bupati/wali kota sebagai mitra kerjanya, bukan sebagai bawahan.
Lebih lanjut dia katakan, untuk menyerap aspirasi masyarakat, pihaknya akan membentuk tim untuk merespons permintaan masyarakat. Tim yang disebut 'Quick Respons' ini akan menghimpun dan menyerap keluhan masyarakat.
Meski begitu, Emil menyebut saat ini telah menyiapkan program yang sudah bisa diaplikasikan kepada masyarakat, khususnya untuk meningkatkan perekonomian warga.
"Pada 100 hari pertama ini sudah bisa satu desa satu perusahaan, satu pesantren satu produk," katanya.
Selain itu, pihaknya pun sudah menyiapkan aplikasi untuk meningkatkan digitalisasi di desa. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberikan satu telepon seluler pintar kepada setiap kepala desa. Nantinya, kepala desa akan melakukan digitalisasi seperti dalam perdagangan.
"Kepala desa bisa menyerap hasil petani, kemudian menjualnya secara online," katanya. (MI/*)