Pemimpin itu Pemimpi
SAMARINDA (7 Oktober): Di dalam setiap diskursus, selalu ada nilai dan cara pandang yang disodorkan, ada ideologi yang dimiliki. Oleh karena itu, bahasa ataupun kata, akan menjadi kekuatan penting dalam politik.
Demikian disampaikan Rafael David dalam training politik bagi generasi muda dan kader Garda Pemuda NasDem yang mengambil tema Experience Exchange, ‘Political Management Training for Young Progressives’.
Acara yang digagas bersama Garda Pemuda NasDem dan Socdem Asia, Network for Social Democracy in Asia ini dilangsungkan di Senyiur Hotels and Resort, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (7/10).
Rafael David bersama Budiman Sudjatmiko menjadi pemateri training politik di sesi ke dua yang mengambil topik Designing Discourse (Identifying Issues of Political Action).
“Diskursus penting dalam politik. Bahasa menjadi pengantar dalam diskursus tersebut. Melalui bahasa itulah setiap orang saling bernegosiasi, saling menolak maupun memberi,” papar Rafael .
Sementara itu Budiman Sudjatmiko mengaku dirinya sejak kecil sudah sangat akrab dengan urusan ideologi. Hal ini didapatkannya melalui cerita maupun ajaran yang diberikan orang-orang terdekatnya.
“Orang mengalami ‘framing’ dan ‘reframing’. Di dalam politik, yang seperti itu juga bisa terjadi,” jelas Budiman.
Disampaikan juga oleh Budiman, pemimpin yang baik adalah pemimpi yang baik.
“Pemimpin yang baik itu banyak ide dan banyak teman. Maka ber-network-lah. Nah, generasi Y saat ini dapat mengembangkan network ini melalui teknologi yang berkembang saat ini,” jelas Anggota DPR RI Komisi II itu.
Sementara di sesi ke tiga, pemateri training politik di isi oleh Rery Lestari Moerdijat, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem. Dengan mengangkat topik Create Cadre Through Training and Capacity Building, Reri memaparkan syarat maupun ciri seorang pemimpin.
“Sebagai pemimpin, seseorang harus memahami sistem berpikir, bagaimana membangun dan mengolah setiap data yang ada sehingga sebagai pemimpin dapat mentransfer itu bagi yang lain,” jelas Reri.
Dengan berakhirnya sesi ke tiga tersebut, training politik untuk generasi muda ini berakhir. Namun demikian, esok hari masih akan dilanjutkan kembali dengan mengangkat topik dan nara sumber yang berbeda.(*)