Politik Santun Penting Bagi NasDem

KUPANG, NTT (23 April): NasDem Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadikan kekalahan parpol pengusung Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta, sebagai pelajaran untuk bertarung di Pilkada NTT 2018.

"Kekalahan Ahok di Pilkada DKI Jakarta karena diterpa isu-isu menyesatkan," kata Sekretaris DPW NasDem NTT Alexander Ofong di Kupang, Sabtu (22/4).

Alex mengatakan pihaknya akan mengatur kembali strategi yang sudah ada selama ini untuk memenangkan pilkada NTT, termasuk pilkada di 10 kabupaten lainnya yang digelar serentak dengan pilkada gubernur.

Dalam menanggapi isu, kader NasDem diminta berperilaku santun dan jujur sehingga terhindar dari konflik maupun kampanye hitam. "Politik santun itu penting bagi NasDem," ujarnya.

Selain itu peluang parpol pengusung Ahok berkoalisi di Pilkada NTT sangat terbuka. Hanya saja menurut Alex, dinamika politik yang berkembang di DKI Jakarta dan NTT berbeda.

"Karena konteksnya beda, bisa ada koalisi tetapi juga bisa tidak ada koalisi," paparnya.

Sementara itu, DPW NasDem NTT baru akan menggelar survei elektabilitas bakal calon gubernur untuk mengukur popularitas mereka di masyarakat pada Juni 2017.

Survei juga dilakukan terhadap kader NasDem yang maju di pilkada 10 kabupaten di daerah itu. Saat ini, NasDem terus mendorong kader terbaiknya untuk maju di pilkada.

"Jika hasil survei kader NasDem bagus, akan ditetapkan sebagai calon gubernur, bupati dan calon wakil bupati," tegasnya. (*)

Add Comment