Impor Pangan karena Konversi Lahan Pertanian Hingga 30%

JAKARTA (19 Januari): Sekretaris Jenderal Partai NasDem yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Johnny G Plate menilai impor pangan masih dilakukan karena konversi lahan pertanian saat ini masih terjadi hingga 30%.

"Konversi lahan ini tidak pernah dibuka dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Di atas kertas lahan seakan bertambah, tapi di lapangan tidak," kata Johny dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (18/1).  

Lebih jauh Johnny mengungkapkan, konversi lahan ini terkuak saat debat menteri dalam rapat kabinet. Dalam rapat itu juga diputuskan untuk mengimpor. 

"Makanya kita berterimakasih, Pak Jokowi berhasil membuka masalah itu. Itu produksi menurun karena lahannya yang berkurang,” kata dia.

Johnny juga menambahkan, impor itu dilakukan agar harga pangan di pasaran stabil. Caleg NasDem untuk dapil NTT I ini mencontohkan, bila produksi pangan berkurang dan kebutuhan naik maka harga beras di pasaran akan tinggi.

"Tugas pemerintah adalah menstabilkan harga,” tegas Johnny seperti dikutip dari Antara. 

Belakangan, Johnny menyebut, banyak berpandangan total produksi pangan dalam negeri melebihi kebutuhan. Faktanya, hingga saat ini, produksi pangan belum mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Produksi tidak sesuai dengan kebutuhan, karena konversi lahan,” imbuhnya.

Sebelumnya, terdapat tudingan bahwa kinerja sektor pertanian yang sudah dilakukan pemerintah saat ini belum memuaskan. Upaya klaim swasembada seperti padi, bawang, jagung dan cabai malah dipertanyakan karena pengadaan pasokan masih dilakukan melalui impor.(*)

Add Comment