Pimpinan DPR Saling Tuding Soal RUU Tax Amnesty

JAKARTA (12 April): Pimpinan DPR saling tuding soal Badan Musyawarah (Bamus) yang berlangsung Senin (11/4).

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengeritik rapat itu karena hanya dipimpin satu unsur pimpinan DPR, yakni Ketua DPR Ade Komarudin, padahal menurut Tatib DPR seharusnya dihadiri dua pimpinan DPR.  Malah rapat juga memutuskan melanjutkan pembahasan RUU Pengampunan Pajak (Tax Amnesty).

"Saya sebagai pimpinan DPR tidak tahu rapat itu. Jangan ada kongkalikong di belakang. Jangan mencederai yang diinginkan pemerintah," kata Fadli di Jakarta, Selasa (12/4).

Fadli mengaku pada Rapat Bamus itu dia masih berada di DPR hingga sore namun sama sekali tidak mengetahui rapat Bamus untuk membahas pengampunan pajak itu.

Dia menilai rapat Bamus pimpinan Ade Komarudin sebagai aksi diam-diam.

"Saya ikut mempersoalkan kenapa sendirian memimpin Bamus. Kesannya itu seperti diam-diam. Saya kira kita tidak bisa pimpin DPR seperti itu seperti ada yang disembunyikan soal Tax Amnesty ini," kata Fadli seperti dilaporkan Antaranews.com.

Menurut dia, keputusan Rapat Bamus sebelumnya justru menyatakan pembahasan RUU Pengampunan Pajak harus dilakukan melalui rapat konsultasi dengan Presiden Jokowi terlebih dahulu.

Sebelumnya, Ade Komarudin mengatakan DPR memutuskan akan melanjutkan pembahasan RUU Pengampunan Pajak tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan Presiden Jokowi.

Keputusan itu menurut dia diambil dalam Rapat Bamus Senin (11/4) sore yang dihadiri delapan fraksi.

"(DPR) sudah memutuskan, kita akan perintahkan Komisi XI untuk bahas tax amnesty. Dibuka dengan raker bersama menteri yang ditugaskan Presiden," kata Ade.

"Intinya harus tuntas, maunya begitu (29 April selesai). (tax amnesty) harapan untuk perekonomian nasional," klaim dia.

Menurut Ade, mayoritas fraksi di DPR bersepakat pembahasan RUU Tax Amnesty dilanjutkan. Menurut dia, fraksi yang menolak sudah menerima pembahasan RUU Pengampunan Pajak itu dilanjutkan.

Rapat Paripuna DPR yang dipimpin Taufik Kurniawan, Selasa (12/4) diwarnai hujan interupsi mengenai RUU Tax Amnesty.

Politikus PAN Teguh Juwarno melakukan interupsi meminta pimpinan DPR menjaga soliditas dan kekompakan.

"Soliditas pimpinan jadi cermin soliditas kita. Diselesaikan dan jangan ada dusta di sesama pimpinan," kata Teguh dalam rapat paripurna DPR itu.

Politisi PKS Ecky Awal Muharam juga mempertanyakan hasil Rapat Bamus. Sebab, hasil rapat Bamus sebelumnya memutuskan untuk berkonsultasi dengan pemerintah mengenai RUU Tax Amnesty.*

Add Comment