Empat Sandera Tersisa Jauh Lebih Penting

JAKARTA (3 Mei): Apresiasi terhadap pembebasan 10 sandera yang dilakukan Tim Kemanusaian Surya Paloh terus berdatangan.  Meski begitu, tidak sedikit yang terus mempermasalahkan proses pembebasan para sandera tersebut, sehingga menimbulkan berbagai polemik.

Ketua Fraksi Partai NasDem Viktor Laiskodat dalam tayangan langsung di Metro TV mengimbau semua pihak untuk menghentikan rasa curiga yang berlebihan terkait proses pembebasan sandera. Menurutnya, pembebasan empat sandera yang tersisa justru lebih penting daripada polemik klaim yang banyak tersaji di media.

“Kita harus bersatu karena ini sangkutannya dengan kemanusiaan,” tegasnya usai diwawancara di Metro TV, Senin (2/5).

Lebih jauh anggota DPR RI Komisi I dari Fraksi NasDem itu menegaskan, niat dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembebasan 10 sandera dari tangan kelompok Abu Sayyaf murni untuk negara.

Viktor menjelaskan, sejak sebulan lalu pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah terutama dengan Kementerian Luar Negeri dan tentu saja Presiden. Oleh karena itu, adanya tudingan bahwa Partai NasDem hanya ingin mengambil nama dari situasi dan kondisi yang terjadi di Filipina Selatan itu tidak benar.

“Banyak yang curiga atas niat baik kami. Jangan banyak curiga karena niat kami baik, untuk kemanusiaan. Koordinasi pun telah dilakukan. Presiden sungguh (telah) memberikan arahan yang sangat baik juga,” tegasnya.

Viktor juga menjelaskan, keberhasilan membebaskan 10 sandera tersebut karena diplomasi kultural. Diplomasi tersebut dilakukan oleh Ahmad Baidowi dari Yayasan Sukma yang sudah lama memiliki jaringan pesantren di wilayah Mindanao Selatan.

Langkah ini ditempuh karena pihak Abu Sayyaf sendiri tidak menghendaki proses pembebasan sandera melalui pendekatan militer. Baidowi yang pernah mengajar di pesantren-pesantren di wilayah tersebut bisa melakukan negosiasi.

“Medan ke sana itu sangat berat. Diplomasi yang digunakan adalah gaya diplomasi pesantren. Proses pembebasan pun terjadi di hutan dan di sana ada wartawan Desi Fitriani dan Baidowi dari Yayasan Sukma,” ungkap Viktor.

Viktor menampik info yang menyebutkan pihaknya mengeluarkan uang sebanyak 5 juta pesso Filipina dalam upaya pembebasan sandera. Politisi dari NTT ini mengakui bahwa ada pihak-pihak yang mencoba memaksa pihaknya untuk mengeluarkan uang tebusan. Namun, permintaan tersebut tidak dihiraukan. Dia tetap melanjutkan rencana semula yang langsung didukung Jenderal Benjamin dari  Filipina.(*)

Add Comment