Konten Hoaks di Media Sosial akan Dihapus
YOGYAKARTA (16 Oktober): Pemerintah akan menghapus sejumlah konten kategori hoaks di media sosial. Konten hoaks terbaru ada di media sosial berisi video, Tik Tok.
"Ada dua ribu lebih sebaran (konten hoaks) di platform digital, baik Facebook, YouTube, Twitter, Instagram, maupun yang baru di Tik Tok," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate di Yogyakarta, Jumat (16/10).
Ia mengatakan, proses penelusuran akan terlebih dahulu dilakukan untuk memastikan hoaks tidaknya konten di media sosial itu. Salah satunya komunikasi dengan pengelola media sosial.
Johnny mengaku, telah berkomunikasi dengan CEO YouTube, Susan Wojcicki. Komunikasi itu membahas sejumlah konten hoaks di media sosial.
"Setelah itu platform digital ini mengambil langkah cepat pembersihan di ruang digital," ucapnya.
Selain hoaks, kata Sekjen Partai NasDem itu, beberapa konten di media sosial berisi konten disinformasi.
Pihaknya menyatakan sudah men-take down sekitar 1.800 hoaks. Menurut dia, jumlah itu bisa bertambah dengan rencana membersihkan sejumlah konten.
"Saya telah berkomunikasi dengan pimpinan-pimpinan platform digital tidak hanya representatif yang ada di Indonesia, tetapi di kantor pusat, termasuk Amerika Serikat," jelasnya.
Johnny menyebutkan, telah memiliki langkah jangka panjang. Salah satu yang bakal dilakukan adalah menyiapkan gerakan nasionaliterasi digital. Ia mengatakan, tugas gerakan itu nantinya melakukan diseminasi dan sosialisasi terkait ruang digital Indonesia.
"Bekerja bersama-sama dengan 108 lebih lembaga, termasuk lembaga swadaya," tegasnya. (medcom/*)