NasDem DIY Audiensi dengan Mahasiswa Fisipol UGM
Yogyakarta (19 April): NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan audensi dan diskusi perkembangan Partai NasDem DIY dengan FIsipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta di Kantor DPW NasDem DIY, Selasa (18/04).
ROmbongan mahasiswa UGM didampingi dosen pendamping, Arya Budi, sementara NasDem DIY diwakili Aulia Reza Bastian Sekretaris Wilayah, Cornus Dwisaptha Hekseko Wakil Sekretaris Internal Wilayah, Tomi Nursamsu Ketua Bapilu Wilayah, Abulaka Archaida Wakil Ketua Media dan Komunikasi Publik, Kamiludin Garda Pemuda NasDem DIY dan Katon Priyo Wibowo Ketua Liga Mahasiswa NasDem DIY.
Arya Budi mengatakan bahwa ini merupakan bagian dari mata kuliah pilihan untuk memperdalam wawasan mahasiswa tentang Partai Politik. Meskipun mata kuliah pilihan, namun peminatnya lumayan banyak.
“Banyaknya peminat mata kuliah pilihan politik ini, semoga menjadi indikator bahwa kesadaran mahasiswa semakin terbuka terhadap partai politik,” jelas Arya mengawali perbincangan sambil menyampaikan maksud dan tujuan audiensi.
Sementara Aulia Reza Bastian selaku Sekretaris DPW NasDem DIY menjelaskan politik itu urat nadi perjalanan sebuah negara. Kesadaran politik harus ditumbuhkan, karena perubahan yang paling efektif adalah melalui jalur politik. Politik mengatur semua sistem yang ada di negara. Berangkat dari itulah Ormas Nasional Demokrat kemudian menjadi parpol, karena memang perubahan besar harus dilakukan lewat politik.
“Partai NasDem terus menegaskan sebagai partai modern, keterbukaan dalam merekrut kader salah satu karakter yang kami kedepankan. Kami bersyukur mahasiswa sudah mulai banyak interest terhadap politik. Kampus sudah mulai terbuka terhadap politik, kalau dulu sepertinya sedikit-sedikit dilarang,” ucap Aulia Reza.
Sementara itu Ketua Bapilu NasDem DIY Tomi Nursamsu mengawali penjelasannya dengan menegaskan prinsip yang selalu dipegang Partai NasDem adalah mengedepankan kepentingan umum di atas segalanya. NasDem memberikan kesempatan kepada semua masyarakat yang mempunyai keinginan membangun bangsa lewat jalur Politik.
“NasDem membuka peluang untuk semua masyarakat, termasuk adik-adik kalau mau nyaleg, kami sangat terbuka. Perlu ditekan bahwa proses perekrutan tanpa mahar, inilah bentuk keterbukaan NasDem sebagai Partai modern,” tegas Tomi.
Salah satu perwakilan dari mahasiswa menyampaikan apresiasi kepada Partai NasDem bahwa sebagai partai modern sangat terbuka dalam proses perekrutan kader, tidak membedakan suku, agama dan bahasa. Namun, catatan yang diberikan adalah apakah NasDem tidak memprioritaskan kader sendiri.
“Bagaimana pola rekrutment, nampaknya cara baru pola perekrutan sangat terbuka, namun catatan apakah NasDem tidak memperioritaskan kader sendiri,” tanya Fatra dalam diskusi tersebut.
Diskusi semakin menarik dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan mahasiswa yang semakin penasaran strategi yang diterapkan Partai NasDem sehingga perolehan Partai NasDem di Pileg 2014, Pilkada serentak 2015 dan 2017 cukup signifikan. (NasDem DIY/*)