Presiden: Titik Api Kebakaran Hutan Turun 74%
JAKARTA (12 Agustus): Presiden Joko Widodo memastikan titik api kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan turun hingga 70 persen dibanding tahun kemarin. Titik api berkurang jauh berkat upaya patroli bersama dan operasi water bombing.
"Ada penurunan yang signifikan 74 persen dibanding tahun lalu," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Meski demikian, Presiden meminta Kementerian Kehutanan dan pihak terkait tidak cepat berpuas diri. Apalagi masih ada 217 titik api yang tersebar di wilayah Indonesia. Sebanyak 53 titik di antaranya berada di Sumatera Selatan dan 45 titik di Riau.
"Saya ingin kita semua memberikan perhatian, masih ada 217 titik api atau hotspot yang harus diwaspadai di seluruh Indonesia," kata Presiden, seperti dilansir Metrotvnews.com.
Ditambahkan juga oleh Presiden, penanggulangan kebakaran lewat hujan buatan, water bombing, dan patroli bersama dilanjutkan untuk mencegah penyebaran titik api.
"Kecepatan pencegahan dan penanganan berkelanjutan harus tepat waktu dan efektif. Jangan sampai titik api dibiarkan bertambah," tambah Jokowi.
Lebih jauh Presiden minta pembakar hutan dan lahan disanksi berat. Pidana atau perdata. Hukuman maksimal penting untuk memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan pada masyarakat.
"Penegakan hukum yang tegas harus dilakukan, sanksi administrasi perdata maupun pidana harus dilakukan. Kami akan ciptakan kepastian hukum dalam rangka memenuhi rasa keadilan masyarakat," kata Jokowi.
Menurut Presiden, perbaikan dan penataan ekosistem diutamakan untuk lahan ambut. Badan Restorasi Gambut (BRG) diminta kerja cepat dan mengambil alih pengelolaan lahan gambut yang sudah terbakar.(*)