Ketua DPP NasDem, Emmy Hafild Meninggal Dunia karena Kanker Paru

JAKARTA (4 Juli): Ketua Bidang Maritim DPP Partai NasDem, Nurul Almy Hafild atau biasa disapa Emmy Hafild meninggal dunia karena sakit kanker paru yang sudah cukup lama dideritanya.

"Kakak Emmy Hafild meninggal dunia akibat kanker paru, bukan Covid-19," tegas Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem, Charles Meikyansah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/7).

Pernyataan Charles tersebut sekaligus membantah informasi sebelumnya yang menyebutkan mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) itu tutup usia karena Covid-19. Emmy Hafild tutup usia pada Sabtu (3/7) pukul 21.17 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Emmy yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara itu telah berjuang melawan kanker paru sejak tiga tahun lalu.

"Kabar dari keluarga Kakak Emmy, almarhumah telah berjuang melawan kanker paru sejak tahun 2018," ujar anggota Komisi IV DPR RI itu. 

NasDem, kata Charles, sangat kehilangan dengan kepergian Emmy. "Almarhumah dikenal sebagai sosok yang gigih dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, dan itu sangat kami rasakan sekali sejak beliau berada di tengah-tengah kami di Partai NasDem," ujarnya.

Di internal NasDem, sambung Charles, Emmy kerap mengingatkan untuk selalu mengedepankan moralitas dalam berpolitik. 

"Beliau menjadi panutan bagi kita karena nilai-nilai kemanusiaan yang dikampanyekan dan diperjuangkan tak pernah pudar," tandas wakil rakyat dari dapil Jawa Timur IV (Lumajang dan Jember) itu.

Charles mengajak seluruh kader NasDem dan masyarakat Indonesia untuk mendoakan yang terbaik bagi almarhumah Emmy Hafild.

Jenazah Emmy dimakamkan Hari Minggu (4/7) pukul 10.00 WIB di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Kepergian aktivis itu meninggalkan seorang suami dan dua anak.

Semasa hidupnya, perempuan kelahiran Sumatera Utara, 3 April 63 tahun silam itu sangat dekat dengan isu lingkungan hidup dan hak-hak perempuan.

Berkat perjuangannya di dunia lingkungan, Emmy pernah dinobatkan sebagai Hero of The Planet dari Time Magazine. Penghargaan itu diraihnya karena keberaniannya mengkritik penambangan Freeport di Papua. Selamat jalan, Emmy Hafild.(RO/*)

Add Comment