Devie Miris Masih Ada Aksi Perundungan di Kota Bogor yang Ramah Anak

BOGOR (1 Juli): Sebuah video menampilkan aksi perundungan yang terjadi di kawasan Taman Sempur, Kota Bogor diduga melibatkan lima remaja putri melakukan kekerasan terhadap VC (15), yang tak lain adalah temannya, baru-baru ini. Kejadian nahas tersebut meletupkan simpati Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor dari Partai NasDem Devie Prihartini Sultani (DPS).

Kepada nasdem.id, DPS mengaku sangat miris dengan adanya aksi perundungan yang viral terjadi di Kota Bogor tersebut.

“Saya miris sekali dengan kejadian perundungan yang terjadi di Kota Bogor, terjadinya pun di siang hari, di dekat Istana Bogor pula dan pelakunya diketahui adalah remaja perempuan,” kata DPS, dalam keterangannya, Jumat (1/7).

DPS merasa bingung dengan implementasi predikat kota ramah anak di Kota Hujan itu padahal kata dia Kota Bogor punya cita-cita sebagai kota ramah anak, namun hal seperti itu terjadi tidak hanya sekali dua kali.

“Hal ini menjadi pertanyaan saya apakah mereka lebih nyaman melakukan hal-hal seperti ini di Kota Bogor? Banyak taman-taman yang dibuat dengan harapan menjadi tempat kegiatan positif bagi warga masyarakat Kota Bogor khususnya anak-anak sampai remaja bahkan dewasa, namun ternyata sering kali taman-taman ini malah menjadi tempat kegiatan yang negatif,” kata dia.

DPS melanjutkan, kejadian tersebut harus mendapat perhatian serius dari Wali Kota Bogor, Bima Arya dan jajarannya untuk lebih peka dan meningkatkan antisipasi terhadap aksi perundungan maupun tawuran.

Hal tersebut masih kata DPS tidak hanya menjadi tugas pemerintah, namun menjadi tanggung jawab bersama baik orang tua maupun guru pendidik. Kata DPS, ilmu yang didapat di sekolah sebaiknya diimbangi juga dengan akhlak perilaku, sehingga bukan hanya ilmu-ilmu teori.

“Kita juga punya program sekolah ibu yang bertujuan untuk menjadikan keluarga lebih baik, meningkatkan ketahanan keluarga dan lain-lain, jadi ibu-ibu di Kota Bogor pun disekolahkan tidak hanya anak-anaknya saja, namun rasanya dengan kejadian hal seperti ini yang berulang-ulang saya rasa belum dirasakan hasilnya ya. Implementasinya masih minim dengan predikat kota ramah anak,” demikian pungkasnya.

(WH)

Add Comment