Khofifah Emil Prioritaskan Kampanye Kebhinekaan
SURABAYA, (14 Februari) : Pasangan calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak nampak bahagia usai ditetapkan oleh Komisi Pemilihan umum (KPU) sebagai pasangan calon dengan nomor urut 1. Emil menyebut angka 1 merupakan angka yang diharapkan sesuai dengan tujuan mereka bertanding di Jawa Timur.
"Kita tidak memungkiri bahwa nomor 1 ini menggembirakan bagi semua barisan relawan kita. Karena kita memang ingin mengantarkan Bu Khofifah menjadi nomor satu di Jawa Timur," kata Emil.
Setelah resmi mendapatkan nomor urut peserta dari KPU, Emil melanjutkan tim beserta para relawan selanjtunya akan mulai berkampanye. Kampanye dilakukan dengan tetap menjaga kesantunan dan mengutamakan kampanye sehat tanpa saling menjatuhkan kadidat-kandidat lain.
"Kesantunan menjadi penting seperti prinsip kesatuan Jawa Timur setelah Pilgub pun, Bhineka Tunggal Ika harus tetap terjaga," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah menambahkan bahwa pada prinsipnya berapapun nomor urut yang didapat oleh para kandidat merupakan bentuk kesiapan para pasangan calon untuk bertanding dalam pesta demokrasi yang akan berlangsung Juni 2018 mendatang tersebut. Khofifah mengaku akan bekerja keras untuk bisa mendapatkan mandat memimpin Jawa Timur.
"Prinsipnya kita akan bekerja keras supaya bisa mendapatkan mandat untuk memimpin Jawa Timur. Sebagaimana kami sudah memformat dalam Nawa Bakti Satya," ucap Khofifah.
Hingga saat ini Khofifah dan tim masih belum bersedia membocorkan apa isi sembilan program prioritas yang akan dibaktikan untuk memuliakan masyarakat Jawa Timur itu.
"Nawa Bakti Satya akan kami sampaikan bersamaan dengan peresmian Rumas Aspirasi Warga Jawa Timur di Jalan Diponegoro, besok," kata Khofifah.
Sebagaimana sudah dilakukan survei oleh tim pada tanggal 29 Januari lalu, bahwa ada tiga hal yang meniadi harapan dan kebutuhan warga Jawa Timur untuk bisa dijawab oleh gubernur dan wakil gubernur mendatang.
"Tiga besar itu yang pertama adalah masalah pengentasan kemiskinan, lalu berikutnya perbaikan infrastruktur, dan pembukaan lapangan kerja dan pengurangan pengangguran," kata Khofifah.
Tiga hal itulah yang menjadi kebutuhan warga Jawa Timur dalam menentukan gubernur yang akan mereka pilih.
"Maka kita akan adakan komunikasi intensif dengan stake holder yang selama ini sudah kita lakukan melalui navigasi program," ucap Khofifah. (Uta/*)