Pemerintah Pusat dan Daerah Mesti Bersinergi Mengatasi Bencana Banjir
KARAWANG (10 Maret): Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Saan Mustopa, menegaskan bahwa pemerintah pusat dan daerah harus bahu-membahu dalam menangani dampak banjir serta mencari solusi jangka panjang agar kejadian itu tidak terus berulang.
“Banjir di Karangligar ini bukan sesuatu yang baru. Ini sudah terjadi belasan, bahkan puluhan tahun. Oleh karena itu, tidak cukup hanya dengan penanganan darurat, tetapi juga harus ada solusi jangka panjang agar masyarakat tidak terus menjadi korban setiap musim hujan,” ujar Saan di Karangligar, Karawang, Jawa Barat, Minggu (9/3/2025).
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Barat VII (Kabupaten Bekasi, Karawang, Purwakarta) itu juga menerangkan bahwa saat ini pemerintah, mulai dari kabupaten, provinsi, hingga pusat, telah bekerja sama untuk memberikan bantuan cepat kepada masyarakat terdampak. Bantuan yang disalurkan meliputi logistik seperti makanan, kebutuhan pokok, serta layanan kesehatan.
“Banyak warga kesulitan karena listrik mati, dapur tidak bisa digunakan, dan akses terhadap kebutuhan dasar sangat terbatas. Oleh karena itu, posko-posko bantuan agar siapkan kebutuhan dasar warga terdampak,” tandas Saan.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu menegaskan bahwa bantuan sementara saja tidak cukup. Ia menyoroti perlunya solusi permanen untuk mengatasi banjir di Karangligar. Salah satu langkah konkret yang telah dirancang adalah pembangunan sistem pengendali banjir di pertemuan Sungai Cibeet dan Sungai Citarum, yang menjadi titik rawan banjir.
“Dua bulan lalu, saya bersama Bupati Karawang dan Kepala BBWS Citarum Jawa Barat telah mengunjungi lokasi dan merancang pembangunan pintu air sebagai pengendali banjir. Insyaallah, jika tidak ada hambatan, pengerjaan proyek ini bisa dimulai tahun ini,” jelasnya.
Saan juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan lahan untuk proyek itu, sementara pembangunan akan dilakukan oleh pemerintah pusat. Jika proyek itu berjalan sesuai rencana, masyarakat Karangligar tidak perlu lagi khawatir terkena banjir setiap tahun.
Selain infrastruktur pengendali banjir, Saan juga menyinggung soal nasib rumah warga, terutama rumah panggung yang jumlahnya sekitar 73 unit. Menurutnya, solusi bagi rumah-rumah tersebut akan diputuskan setelah proyek pengendali banjir berhasil. Jika banjir bisa dicegah secara permanen, maka akan dipertimbangkan apakah rumah-rumah tersebut perlu direlokasi atau diperbaiki.
“Yang paling penting adalah memastikan bahwa banjir tidak akan terulang lagi. Jika pemerintah bisa menjamin hal itu, masyarakat akan hidup lebih tenang dan tidak perlu khawatir kehilangan tempat tinggal atau mengalami kerugian besar setiap tahun,” ungkapnya.
Saan berharap agar program penanganan banjir bisa segera berjalan dan pemerintah daerah maupun pusat memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikannya.
“Mudah-mudahan ada komitmen bersama agar banjir di Karangligar bisa diatasi secepat mungkin. Semakin cepat, semakin baik bagi masyarakat,” pungkasnya.
(dpr.go.id/*)