Charles Ingatkan tentang Dampak Konflik Iran-Israel terhadap Indonesia

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (19 Juni): Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah, menyoroti dampak yang berpotensi terjadi akibat memanasnya konflik antara Iran dan Israel, termasuk terhadap Indonesia. Dia meyakini Pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipatif yang terukur dalam menyikapi eskalasi perang di Timur Tengah tersebut.

Menurut Charles, kekhawatiran yang muncul akibat konflik Iran-Israel bukan hanya persoalan geopolitik semata. Ketegangan tersebut juga mengancam sektor energi, perdagangan hingga investasi, tidak terkecuali bagi Indonesia.

“Kita sangat rentan terhadap dampak global, terutama kenaikan harga minyak dan tekanan terhadap rupiah. Ini bisa memperbesar beban subsidi, memicu inflasi, dan menekan daya beli masyarakat,” kata Charles di Jakarta, Rabu (18/6/2025).

Legislator Partai NasDem itu berpandangan, ketegangan di Timur Tengah akan mengganggu jalur distribusi minyak seperti di Selat Hormuz, dan dikhawatirkan berdampak langsung pada perekonomian.

Indonesia sebagai negara pengimpor minyak, kata dia, menghadapi risiko kenaikan biaya logistik, tekanan terhadap neraca perdagangan, dan gangguan pada stabilitas fiskal.

Selain itu, lanjut Charles, ketidakpastian global juga bisa menurunkan minat investasi dan memperlambat ekspansi pelaku usaha. Meski demikian, dia meyakini pemerintah mampu menghadapi tekanan global yang ada.

“Saya yakin pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan langkah antisipatif yang terukur dalam menghadapi tantangan ini,” katanya.

Keyakinan Charles didasarkan pada komunikasi aktif Prabowo dengan para pemimpin dunia, yang diyakini mampu menjembatani ketegangan antara Iran dan Israel. Kemudian juga dengan mitigasi yang dilakukan oleh kementerian dan lembaga terkait.

“Presiden Prabowo sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah kepala negara, dan itu menjadi modal awal yang penting untuk membangun koordinasi ekonomi dan politik luar negeri yang lebih strategis,” ujar Charles.

Dia mendorong pemerintah untuk memperkuat koordinasi fiskal-moneter dalam menghadapi dinamika geopolitik global. Charles juga meminta pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan harga energi.

“Tentunya pemerintah melalui kementerian terkait kita harapkan dapat menyiapkan skenario subsidi yang tepat sasaran, menjaga defisit dalam batas aman, dan memberikan kepastian arah kebijakan ekonomi bagi pelaku usaha,” katanya.

Charles berharap konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia dapat segera berakhir. Mengingat perang menyebabkan banyak korban sipil berjatuhan.

“Kita berharap perdamaian dapat segera terwujud sehingga stabilitas ekonomi dunia dapat terjamin, termasuk untuk Indonesia,” tutup Charles.

(dpr.go.id/*)

Add Comment