Politik Kedekatan Prabowo Subianto-Anwar Ibrahim (3) Memperkuat Fondasi Kerja Sama Indonesia–Malaysia
Getting your Trinity Audio player ready...
|
Oleh: Tengku Adnan
(Ketua Partai NasDem Malaysia)
MALAYSIA dan Indonesia ke depan sepakat untuk memanfaatkan potensi yang ada guna memperkuat kerja sama di berbagai bidang. Tentunya langkah ini harus dilanjutkan guna menjalin persahabatan kedua negara.
Perlu diketahui bahwa sebelum kepemimpinan Anwar Ibrahim di Malaysia dan Prabowo di Indonesia, berbagai kerja sama telah dilakukan. Apa yang baik dari masa lalu sebaiknya diteruskan, bahkan ditingkatkan.
Sementara itu, hal-hal yang kurang baik harus kita evaluasi bersama, di mana letak kelemahannya dan apa penyebabnya.
Masa kepemimpinan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri sudah berjalan selama tiga tahun, sementara Prabowo baru kurang dari satu tahun menjabat sebagai presiden. Membangun sebuah negara bukanlah pekerjaan yang bisa selesai dalam hitungan bulan atau tahun pertama.
Tapi yang terpenting adalah membangun fondasi yang sedang mereka rintis untuk memperbaiki kekurangan dan memperkuat hal-hal yang selama ini lemah. Hasilnya mungkin belum terasa hari ini, tapi dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kita akan bisa menilainya dengan lebih objektif.
Contoh konkret bisa kita lihat dari program prioritas Prabowo, yaitu penyediaan makanan bergizi gratis. Untuk mewujudkan program ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Beliau bahkan mengambil langkah yang tidak populer, yakni memotong anggaran belanja kementerian hingga 30% demi efisiensi.
Dana itu kemudian dialihkan untuk mendanai program makan bergizi serta membentuk institusi strategis baru semacam “Danantara”, yang dapat berfungsi seperti Temasek di Singapura atau Khazanah di Malaysia
Ini adalah fondasi yang penting untuk pembangunan jangka panjang, walau oleh sebagian pihak dianggap sebagai kelemahan karena hasilnya belum terlihat sekarang.
Namun, kita tidak bisa menilai semuanya secara instan. Kita perlu berpikir jangka panjang, tidak hanya berorientasi pada hasil yang langsung terlihat. Waktu yang akan membuktikan efektivitas kebijakan-kebijakan ini.
Kembali lagi pembahasan kerja sama Malaysia-Indonesia, yang tidak kalah penting adalah kesadaran bahwa Indonesia sangat membutuhkan Malaysia dan sebaliknya, Malaysia juga sangat membutuhkan Indonesia.
Hubungan kedua negara ini sangat erat. Jika terjadi gesekan kecil saja, bukan hanya kita yang terdampak, tapi negara-negara lain mungkin akan memanfaatkan situasi tersebut. Kita memiliki banyak kesamaan, baik dari segi budaya, agama, maupun sejarah yang seharusnya menjadi kekuatan pemersatu.
Sayangnya, hubungan antarmasyarakat, terutama di media sosial, sering kali dipenuhi oleh provokasi dan informasi yang tidak bertanggung jawab. Ini menimbulkan konflik antara netizen dari kedua negara, yang sebetulnya tidak mencerminkan realitas di lapangan.
Sebagai politisi muda, kami merasa punya tanggung jawab untuk meredam isu-isu yang bisa merusak hubungan dua negara. Ketika ada informasi yang menyimpang dari kenyataan, kami akan turun memberikan penjelasan kepada publik.
Dalam hal ini, kami tidak hanya berperan sebagai penggerak politik, tapi juga sebagai penyeimbang dan jembatan pemahaman antara masyarakat Malaysia dan Indonesia.
Kesimpulan
Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim menjadi inspirasi bagi anak muda. Keduanya menunjukkan keteguhan, konsistensi, dan daya juang luar biasa dalam perjalanan politik yang panjang, hingga akhirnya menduduki posisi tertinggi di negara masing-masing.
Kedekatan personal antara Prabowo dan Anwar yang terjalin sejak lama menjadi modal besar dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Malaysia.
Kedekatan ini telah membawa dampak positif, mulai dari diplomasi tingkat tinggi hingga membangun kerja sama di sektor strategis seperti ekonomi, ketahanan pangan, dan perlindungan pekerja migran.
Tak hanya itu, hubungan hangat ini juga membuka peluang besar bagi kolaborasi pemuda lintas negara, khususnya antarorganisasi kepemudaan seperti Garda Pemuda NasDem (GPND) dan Angkatan Muda Keadilan (AMK).
Oleh karena itu, anak muda didorong untuk mengambil peran aktif dalam memperkuat hubungan ini, membangun jejaring sejak dini, dan menjadi pelopor persahabatan lintas batas.
Meski hasil kerja sama belum sepenuhnya terlihat dalam jangka pendek, fondasi yang dibangun oleh Prabowo dan Anwar diharapkan akan berdampak besar dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan semangat kolaboratif lintas generasi dan negara, Indonesia dan Malaysia diyakini dapat menjadi kekuatan regional yang stabil, harmonis, dan saling menguntungkan di kawasan ASEAN dan Asia, bahkan dunia.
(WH/GN)