Listrik Murah Kunci Peningkatan Produksi Aluminium
BALIGE (17 November): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengatakan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di Asahan, Sumatera Utara (Sumut) membutuhkan 14.000 kwh energi listrik untuk memproduksi satu ton aluminium. Pasokan listrik didapat dari dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) milik Inalum di Kabupaten Toba Samosir, Sumut.
“Sumber air untuk pembangkit diperoleh sepenuhnya dari pengaliran air Sungai Asahan yang berasal dari Danau Toba. PLTA Siguragura sepenuhnya memperoleh energi penggerak turbin dari pemanfaatan potensi air dari aliran Sungai Asahan. Pengaliran air Danau Toba ke Selat Malaka hanya dapat dilakukan melalui Sungai Asahan,” kata Sugeng dalam pertemuan Komisi VII DPR dengan Direksi PT Inalum, di Balige, Toba Samosir, Sumut, Selasa (16/11).
Legislator NasDem itu menjelaskan, sumber air Sungai Asahan ditampung di Bendungan Penadah Air Sigura-gura yang berjarak sembilan kilometer dari Bendungan Pengatur.
“Kunci produksi aluminium adalah tersedianya sumber daya energi listrik yang murah serta bahan baku alumina. Listrik merupakan komponen penting dalam proses produksi aluminium,” jelas Sugeng.
Komisi VII DPR ingin melihat dari dekat kegiatan produksi aluminium di PT Inalum. Selain dua PLTA, ada tiga bendungan milik Inalum, yaitu Bendungan Pengatur, Bendungan Siguragura, dan Bendungan Tangga. Sedangkan dua PLTA, yaitu PLTA Siguragura dan PLTA Tangga.
“Fasilitas pembangkit ini memiliki peran penting dalam memasok energi listrik untuk kelangsungan produksi di pabrik peleburan Aluminium di Kuala Tanjung,” urai Sugeng.
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah VIII (Kabupaten Cilacap dan Banyumas) itu menyatakan, PT Inalum sedang meningkatkan kapasitas produksi aluminium dari 300 ktpa menjadi 500 ktpa.
Dengan adanya kenaikan kapasitas tersebut, lanjut Sugeng, dibutuhkan pasokan listrik yang sustainable dan terjangkau. Salah satunya dengan melakukan akuisisi PLTA Asahan 1 (PT BDSN) dan 3 (PT PLN).
Sugeng menjelaskan, saat ini masih terdapat beberapa kendala seperti PLN yang masih enggan melepas Asahan 3 kepada PT Inalum.
Legislator NasDem itu mengatakan perlu pertemuan antara kedua belah pihak untuk menemukan jalan tengah pada permasalahan tersebut. Di hadapan para mitra kerja yang hadir, Sugeng juga meminta penjelasan dan informasi mengenai peningkatan kapasitas produksi PLTA Siguragura milik PT Inalum.
“Kami berharap seluruh permasalahan terkait peningkatan kapasitas produksi PLTA Siguragura PT Inalum ini dapat berjalan dan teratasi dengan baik,” pungkasnya.
(dpr.go.id/*)