Generasi Muda Harus Bangkit Jadi Agen Perubahan Membangun Negeri
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (20 Mei): Generasi muda harus mampu melawan kemalasan dan ketidakpedulian terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Mereka harus bangkit membangun negeri dengan kemampuan yang dimiliki.
“Sikap malas, tidak peduli, enggan untuk menggali pengetahuan untuk tumbuh, merupakan bentuk penjajahan baru yang harus dilawan oleh setiap anak bangsa agar kita mampu bangkit dari segala bentuk ketertinggalan,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, saat menjadi pembicara pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Sekolah HighScope Indonesia, di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Menurut Lestari, Indonesia meraih kemerdekaan dan berdiri pada masa lalu berkat campur tangan atau peran para pemuda.
Sejatinya, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, para pemuda di masa kini juga memiliki potensi yang sama dalam berperan aktif untuk bangkit melawan penjajah.
Di masa kini, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II (Kudus, Demak, Jepara) itu, yang harus dilawan adalah kemalasan, bullying, ketidakpedulian, dan ketidakmauan menggali pengetahuan untuk tumbuh dan berkembang.
Pasalnya, tegas Rerie, bila kemalasan, ketidakpedulian, dan tidak mau menggali ilmu pengetahuan untuk mengembangkan diri terus dibiarkan, akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Selain itu, ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, ketidakmampuan dalam mengelola gawai dan menyikapi perkembangan dunia digital juga berpotensi menghadirkan malapetaka di masa depan.
Menurut Rerie, peringatan Hari Kebangkitan Nasional merupakan momentum yang baik bagi kita untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi di masa lalu yang mengangkat bangsa kita sampai pada posisi hari ini.
“Generasi muda adalah agen perubahan dan di tangan para pemudalah kemerdekaan dan kesuksesan pembangunan Indonesia seperti yang kita harapkan,” pungkas Rerie.
(*)