Bangun Ekosistem Menyeluruh Wujudkan Konsumsi Gizi Berimbang Masyarakat
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (8 Juni): Dorong upaya perbaikan gizi setiap anak bangsa dengan membangun ekosistem menyeluruh yang mendorong pemenuhan gizi yang seimbang bagi masyarakat luas.
“Perbaikan gizi anak bangsa secara menyeluruh harus menjadi perspektif baru, sehingga tidak sekadar upaya intervensi jangka pendek semata untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/6/2025).
Akhir Mei lalu Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) mengumumkan hasil
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2025 yang mencatat prevalensi stunting nasional mengalami penurunan dari 21,5% di tahun 2023 menjadi 19,8%.
Target pemerintah tahun ini prevalensi stunting di Indonesia bisa turun menjadi 18,8%. Dalam jangka panjang Kementerian Kesehatan RI menargetkan angka stunting diturunkan menjadi 14,2% pada 2029.
Menurut Lestari, upaya membangun eksosistem perbaikan gizi yang menyeluruh melalui langkah-langkah edukasi kepada masyarakat, skrining gizi secara dini, mempermudah akses masyarakat terhadap pangan bergizi, hingga intervensi berdasarkan sains, penting untuk dilakukan.
Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, perbaikan gizi masyarakat harus didorong dengan membangun kebiasaan masyarakat untuk mengonsumsi pangan bergizi dalam keseharian.
Tentu saja, jelas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II (Kudus, Demak, Jepara) itu, upaya membangun kebiasaan tersebut harus mendapat dukungan dari semua pihak yang terkait.
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus konsisten diperkuat, agar upaya membangun kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi pangan bergizi dapat diakselerasi.
Rerie sangat berharap berbagai upaya perbaikan gizi yang dilakukan dapat mencapai target yang dicanangkan demi melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing di masa depan. (*)