Roberth Rouw Tegaskan Banjir Sumatra terkait dengan Perusakan Hutan

JAKARTA (2 Desember): Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw, menegaskan bahwa bencana banjir besar yang menelan ratusan korban jiwa di Sumatra bukan semata-mata disebabkan cuaca ekstrem, tetapi akibat kerusakan hutan skala besar yang dibiarkan tanpa penindakan.

“Kalian lihat saja, di banjir yang turun itu berapa banyak kayu gelondongan yang dibawa air. Berarti ada perusakan hutan yang masih dilakukan di daerah-daerah itu,” tegas Roberth dalam RDP Komisi V DPR dengan BMKG dan Basarnas, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/12/2025).

Roberth menolak narasi yang menyebut cuaca ekstrem sebagai penyebab utama, mengingat curah hujan tinggi bukan fenomena baru.

“Dulu juga ada hujan lebat tetapi tidak terjadi apa-apa. Kenapa sekarang ada terjadi? Ini alam menunjukkan bahwa ini loh yang dilakukan oleh manusia terhadap alam,” ujarnya.

Roberth juga menyampaikan duka mendalam atas banyaknya korban yang tercatat hingga akhir November. “Kami menyatakan turut berduka atas korban jiwa yang cukup besar. Per 30 November, 442 orang meninggal, 402 hilang,” ungkapnya.

Melihat skala kerusakan dan tingginya korban, Roberth mendesak pemerintah melakukan penindakan hukum terhadap pihak-pihak yang diduga merusak hutan hingga memicu bencana.

“Harus ada penanganan, penindakan hukum dilakukan. Karena ada perusakan hutan besar-besaran dilakukan di sana. Setelah kejadian baru terbuka mata, ternyata ada perusakan hutan yang begitu besar di sana,” tegasnya.

Ia meminta pemerintah segera mengevaluasi seluruh aktivitas perusahaan kehutanan di wilayah terdampak sebelum muncul korban berikutnya.

“Tidak boleh tunggu sampai ada korban jiwa lagi. Masyarakat menjadi korban, menjadi tumbal karena ada perusahaan-perusahaan hutan yang dilakukan,” tutup Roberth. (Yudis/*)

Add Comment